Menurut Koko, air mulai surut sekitar pukul 02.00 WIB dan benar-benar dapat dilintasi warga pada pukul 05.00 WIB.
Ia mengaku baru kali ini rumahnya terendam banjir selama puluhan tahun tinggal di Cilampeni.
"Biasanya kalau banjir hanya di jalan, itu pun semata kaki. Tidak pernah masuk rumah," katanya.
Sebagai pedagang kelontong, Koko menanggung kerugian karena sebagian besar dagangannya rusak terendam air.
"Sayuran dan barang lainnya tidak bisa diselamatkan. Ya rugi, tetapi ini musibah. Mudah-mudahan tidak terulang lagi," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang