Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Start Up Binaan ITB Kembangkan Tangan Prostetik untuk Difabel, Bisa Genggam Benda 5 Kg

Kompas.com - 12/09/2022, 10:10 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Berawal dari sebuah tugas akhir, salah satu start up binaan Institut Teknologi Bandung (ITB), Karla Bionics, menciptakan tangan prostetik yang dapat membantu aktivitas manusia. Salah satunya para tunadaksa.

Kompas.com sempat menjajal fungsi kegunaan tangan prostetik yang diciptakan tersebut.

Saat itu, mahasiswa bimbingan dosen ITB ini memasangkan sensor deteksi yang dipasang di lengan. Setelah diset, sensor akan mendeteksi gerakan otot pemakainya. Data ini akan langsung diproses oleh komputer di dalamnya.

"Bahasa teknisnya micro controler," kata Dosen Manajemen Rekayasa ITB, Wildan Trusaji, salah satu tim Karla Bionics yang ditemui beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kisah Difabel Yayat Supriatna, Bangkit dari Keterpurukan, Gunakan Tangan Palsu Jadi Drummer

Data gerak otot yang diproses, akan menggerakan servomotor untuk menarik tali yang ada pada jaring yang terpasang di tangan prostetik tersebut, sehingga jari dari tangan prostetik ikut bergerak.

Tangan prostetik yang diberi nama Lengan Prostesis K22BP ini merupakan alat protesis bertenaga tubuh menggunakan prinsip mekanisme whippletree untuk menciptakan fitur pegangan yang intuitif.

"Nanti gerakan servonya ini menarik tali yang ada di jaring," ucapnya.

Adapun beban yang bisa digenggam alat tersebut masih terbatas, sekitar kilogram.

"Kita masih uji terus tapi perkiraan kami di 5 kilogram. Ini baru prototipenya, nanti harus uji, setelah lebih dari 1 kita bisa uji," ucapnya.

Baca juga: Perwakilan Orangtua Mahasiswa SBM ITB Bertemu Rektor, Bahas Somasi hingga Transformasi

Tangan prostetik ciptaan tim Karla Bionics ini memiliki berat yang ringan hanya sekitar 1 kilogram.

"Jadi misalnya lebih atau kurang dari itu gak natural bagi penggunanya entah berat sebelah atau ringan sebelah, kita ngobrol sama user-nya gitu, kalau pake metal berarti ada ke cost dan tadi ketidak nyamanan bagi pengguna," jelas Wildan.

Bahan yang digunakan, sambung Wildan, tidak memakai metal melainkan menggunakan bahan polyvinyl chloride yang diproses dengan teknik thermoforming sehingga dapat terlihat seperti 'bionik'. Pemanfaatan bahan ini juga meningkatkan kepercayaan diri penggunanya.

"Bahannya diterforming istilahnya, dipanaskan lalu dibentuk, nanti rencananya kita pakai politilena daur ulang sejenis plastik yang didaur ulang biar lebih green," tuturnya.

Fungsi alat ini, sambung Wildan, sebagai fashion dan juga membantu para tundaksa dalam kehidupan keseharianya, seperti membuka pintu, menggenggam gelas, dan aktivitas lainnya yang menggunakan bantuan tangan.

Baca juga: Mengenal Bandung Music Award, Sejarah, Inisiator, hingga Peraih BMA 2022

"Fungsi utamanya sebagai fashion, jadi karena tunadaksa itu gak percaya diri kalo keluar, nah tangan yang ada sekarang itu menyerupai kulit yang kurang estetik jadi menyembunyikan diri filosopinya," ucapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com