Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tak Punya KTP, Warga Pangandaran Ini Dikucilkan, Dikejar Satpol PP, hingga Disebut Buron

Kompas.com - 23/02/2023, 20:45 WIB
Reni Susanti

Editor

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Kosdiaman (39), warga Dusun Sindangherang RT 02/03 Desa Padaherang, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menceritakan kisah hidupnya yang rumit gara-gara tidak memiliki KTP.

Dia pernah dikejar-kejar Satpol PP hingga disebut buron gara-gara tidak memiliki KTP. Padahal bukan disengaja ia tidak memiliki KTP.

KTP dan berbagai dokumen lainnya hilang tersapu banjir Jakarta 2012 silam.

Baca juga: Buka-bukaan Lucky Hakim: Uang Makan Minum Wabup Indramayu Rp 100 Juta Per Bulan, THP Rp 200 Juta Lebih

Kini di Pangandaran, ia tinggal bersama istri dan dua adiknya.

Sebelumnya, Kosdiaman bersama keluarganya merantau dan tinggal di daerah Cengkareng. Dia mengadu nasib bekerja sebagai kuli bangunan.

Namun, setelah kehilangan semua dokumen pentingnya akibat tersapu banjir, Kosdiaman merasa kesulitan tinggal di Jakarta.

Dia kerap menjadi sasaran razia yang dilakukan Satpol PP. Dia pun memutuskan pulang ke kampung halamannya di wilayah Pangandaran.

"Saya capai harus kejar-kejaran sama satpol PP, soalnya saya kan tidak punya KTP. Jadi, kita sekeluarga pilih pulang," ujar Kosdiaman kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Rabu (22/2/2023) sore.

Baca juga: Macan Tutul Turun ke Perkampungan di Karawang Usai Meong Congkok Ditangkap Warga

Namun, Kosdiaman ternyata tak memiliki KTP hingga sekarang. Padahal, ia dan keluarganya sangat membutuhkan.

Bahkan karena belum memiliki KTP, dia kerap dikucilkan oleh tetangga.

"Malah, ada yang bilang saya ini buron. Soalnya, enggak punya KTP," ujar Kosdiman dikutip dari Tribunnews.

Sebelumnya, Kosdiaman sudah berupaya meminta tolong dari mulai ke ketua RT sampai RW. Bahkan ia mendatangi Kantor Disdukcapil Kabupaten Pangandaran.

Selain itu, dia mengaku sudah minta tolong kepada kepala dusun setempat dan sempat memberikan uang untuk jasa membuat KTP.

Uangnya dulu dari hasil menjual cincin emas milik istrinya.

"Saya dulu menjual emas punya istri tapi tetap enggak bisa. Jadi, sekarang saya malas ngurusinnya," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com