Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DLH Sebut Kondisi TPA Sarimukti Buat Sampah Menumpuk di Bandung

Kompas.com - 16/05/2023, 16:46 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Asep Kusumah angkat bicara soal sampah di Kabupaten Bandung yang beberapa bulan terakhir belum diangkut.

Asep mengatakan, persoalan paling mendasar terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Bandung, termasuk di beberapa pasar, karena keterlambatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Menurutnya, keterlambatan yang terjadi bukan hanya terjadi pasca-Lebaran. Namun sudah terjadi sejak beberapa bulan sebelumnya.

Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Sehat Cileunyi, Sulit Dapat Pembeli Baru karena Sampah Menggunung

"TPA ini sedikit terkendala tidak hanya pasca-Lebaran, tetapi sejak masuk musim penghujan," ujar Asep, saat dihubungi Selasa (16/5/2023).

Selain itu, volume sampah yang dihasilkan masing-masing daerah juga cukup tinggi. Faktor musim penghujan, menjadi salah satu penyebab. 

Asep menjelaskan, ketika musim penghujan, kondisi TPA Satimukti cukup rawan dilalui armada pengangkut sampah.

Baca juga: Pesisir Muncar Banyuwangi Dipenuhi Sampah Kiriman

Selain licin, infrastruktur yang lain sangat tidak mendukung, termasuk perubahan jam operasional TPA Sarimukti

Dulu, TPA Sarimukti bisa buka hingga malam. Namun kini jam operasional dibatasi hanya sampai pukul 17.00 WIB.

Kondisi ini membuat armada yang datang mesti antre dan tidak memungkinkan untuk kembali ketika muatan yang dibawanya belum diturunkan.

Secara otomatis, kata Asep, armada harus menginap di lokasi dan menurunkam muatan.

"Memang di lokasi zona buang itu akses sedikit terganggu dengan licin, infrastruktur yang membuat terhambat, jam opersional juga, dulu kan bisa sampai malem. Saat musim penghujan ada pengaturan jam opersional sampai sore saja," ungkap dia.

Ketika ada keterlambatan, proses pengangkutan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) termasuk di pasar tradisional, ikut terlambat. 

Biasanya, dalam sehari, armada pengangkut sampah Kabupaten Bandung bisa melakukan operasi bersih (opsih) dua sampai tiga kali dalam sehari.

"Ketika ada keterlambatan di TPA, armada yang tadinya bisa perhari dua kali mengantarkan, bahkan kalau truk opsih itu perhari bisa tiga kali, otomatis kinerjanya berkurang," ujar dia.

Menurutnya, sampah di Kabupaten Bandung saat ini terlihat menggunung di beberapa TPS. Itu merupakan akumulasi dari keterlambatan yang terjadi di TPA Sarimukti.

"Dengan keterlambatan waktu seperti itu, otomatis hari berikutnya dia terlambat lagi ke sumber sampah. Nah ini kan menjadi akumulasi, karena hampir seluruh armada kita termasuk Bandung Raya memiliki keterlambatan dari sisi durasi waktu," kata dia.

Meski begitu, Asep mengaku telah melakukam Opsih di beberapa TPS secara bergiliran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com