BANDUNG, KOMPAS.com - Usai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Bandung Raya darurat sampah, beberapa titik di wilayah Kabupaten Bandung bermunculan tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Pantauan di lapangan, Jalan Raya Kopo Sayati, dekat Pasar Tradisional Sayati, terdapat gundukan sampah yang berada tepat di pinggir jalan protokol.
Tumpukan sampah tersebut menjulang hampir 1,5 meter dan memanjang hampir 5 meter.
Sampah tersebut menghabiskan bahu jalan, meski tersusun rapi dan menumpuk serta dimasukan ke dalam karung.
Namun, tetap saja bau busuk menyengat menganggu para pengendara lalu lintas.
Baca juga: Camat di Bandung Diminta Cari Lahan untuk Kubur Sampah yang Menumpuk
Masih di wilayah Jalan Raya Kopo, tepatnya yang mengarah ke Ibu Kota Kabupaten Bandung, Soreang, TPS liar menghiasi bahu jalan.
Berbeda dengan tumpakan sampah yang berada di dekat Pasar Sayati. Tumpukan sampah tersebut tampak tidak beraturan.
Sampah-sampah yang hanya dibungkus menggunakan plastik berceceran dan memanjang. Tumpukan sampah itu memanjang hampir sekitar 7 meter.
Tidak hanya bau busuk saja yang dikeluarkan dari tumpukan sampah itu. Sampah-sampah tersebut juga mengeluarkan air dan membuat lalat hijau berkerumun.
Sejumlah pengguna jalan terlihat menutup hidung saat melintasi tumpukan sampah tersebut.
Baca juga: Tak Ada Darurat Sampah Bagi Warga RW 12 Maleer Bandung
Pemandangan serupa juga terlihat di Soreang, tepatnya di Jalan Raya Gading Tutuka. Jalan yang biasanya padat oleh pedagang, kini tampak berbeda lantaran ada TPS liar.
Tumpukan sampah yang berada di Jalan Gading Tutuka tersebut, dibiarkan tidak beraturan. Sebagian besar sampah tersebut berceceran dan berhamburan ke jalan raya.
Kondisi serupa juga, terlihat di Jalan Raya Gandasoli, TPS liar berceceran hampir di beberapa titik. Meski tak terlalu menumpuk dan memanjang seperti di lokasi yang lain.