Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Ananin, Penari Asal Pangandaran yang Tewas Saat Bentrokan di Double O Sorong

Kompas.com - 29/01/2022, 12:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 18 orang tewas saat bentrokan yang mengakibatkan terbakarnya Double O di Kota Sorong, Papua Barat pada Senin (24/1/2022).

Salah satu korban adalah Ananin Novalia (25), gadis asal Pangandaran yang berprofesi sebagai penari progesional.

Ananin adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Tugino dan Kasmini warga Dusun Kedungrejo, Desa Wonoharjo, Pangandaran.

Baca juga: Sosok Ananin Novalia, Penari Profesional Korban Bentrokan Double O Sorong di Mata Ayah

Keluarga baru mengetahui Ananin meninggal di Sorong pada Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Menurut kakak korban, Reni Susilowati, mereka mendapatkan informasi kematian Ananin setelah dihubungan pihak manajamen.

"Kejadian kan Selasa dini hari. Dari teman-teman manajemen (korban) mengabari lewat pesan WhatsApp," kata Reni Susilowati, saat ditemui di rumah duka pada Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Duka Bentrokan di Sorong, DJ hingga Penari Profesional Jadi Korban

Sudah tiga bulan tinggal di Sorong

THM Double O yang Dibakar Bentrok Dua Kelompok WargaMaichel KOMPAS.com THM Double O yang Dibakar Bentrok Dua Kelompok Warga
Reni bercerita sang adik sudah tiga bulan tinggal di Sorong. Sebelumnya tempat kerja Ananin berpindah-pindah.

"Baru tiga bulan. Modern dance, long trip ke mana mana. Kebetulan dapat kontrak kerja di sana (Sorong)," kata Reni.

Menurutnya Ananin sudah lima tahun menggeluti profesi sebagai penari profesional. Dengan keahliannya menari, gadis asal Pangandaran itu kerap melakukan pekerjaan di luar kota.

Bahkan Ananin beberapa kali menari hingga ke Malaysia dan Singapura.

"(Korban) sudah senior di manajemennya. Manajemen E Famous dari Bandung," kata Reni.

Baca juga: Kebakaran Double O Sorong, Penjelasan Polisi soal Gagalnya DJ Indah Cleo Dkk Selamatkan Diri

Hal senada juga diungkapkan sang ayah, Tugino. Ia bercerita Ananin menyukai tari sejak duduk di bangku kelas 2 SMA.

Kala itu Ananin kerap menari di acara kesenian di Pangandaran.

"Suka nari jaipong. Pernah ikut pentas di acara Hajat Laut, di sejumlah hotel dia tampil," kata Tugino.

Setelah tamat dari SMA 1 Pangandaran, menurut Tugino, putrinya tersebut melanjutkan kuliah di Bandung dan mendalami kesenian.

Baca juga: Kisah Pilu Tragedi Bentrokan Massa di Sorong, 18 Orang Tewas, Warga Nyalakan Lilin Perdamaian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com