Wawan mengatakan pihaknya telah mengumpulkan informasi terkait S. Dari keterangan RT, S bekerja di bengkel milik kakak iparnya.
Sang kakak ipar bukan tercatat sebagai warga sekitar. Kata Wawan, informasi yang beredar S memiliki keterbelakangan mental dan tak bersekolah.
Namun faktanya ada bukti pendukung berupa dokumen administrasi kependudukan dan buku beasiswa sekolah.
"S bersekolah dan tidak memiliki latar belakang mental yang terganggu, sehingga informasi yang beredar depresi dan mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri bisa terbantahkan," terang Wawan.
Baca juga: Bocah 14 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Karawang, Komnas PA Jabar Sebut Ada Kejanggalan
Ia juga mengatakan telah mendatangi rumah orangtua S yang di kawasan hutan industri di Desa Parangmulya, kecamatan Telukjambe Barat yang jaraknya sekitar 1 jam dari TKP.
Menurut Wawan, S adalah anak ketiga dari empat keluarga. Ayah S, SA (45) bekerja sebagai buruh kasar pembuat arang kayu.
"Saat ditanya Komnas PA, SA mengaku anaknya S dikenal baik meski ia harus putus sekolah," beber dia.
Terkait tanda kekerasan, Wawan mengatakan hal tersebut bisa ditanyakan ke pihak kepolisian, karena pihak Komnas PA tidak ikut dalam kegiatan penemuan mayat korban tersebut.
"Ada beberapa fakta di lapangan yang berhasil kita ungkap, tetapi karena ini bisa menjadi informasi dan fakta awal lidik pihak kepolisian, kita akan sampaikan ke pihak kepolisian," tandasnya.
Baca juga: Gadis 14 Tahun di Bandung Dicekoki Minuman Keras dan Dicabuli 2 Pemuda
Sementara itu Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan jika dari hasil otopsi dan pemeriksaan saksi, S tak bunuh diri.
"Korban dianiaya hingga meninggal dunia," kata dia, Sabtu (14/5/2022).
Polres Karawang sudah mengantongi identitas terduga pelaku pembunuhan itu.
"Dalam waktu dekat kita akan menetapkan tersangka," tambah dia.
Dari informasi yang diterima Kompas.com, polisi juga telah melakukan autopsi terhadap jasad S pada Jumat (13/5/2022).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor : Khairina, I Kadek Wira Aditya)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.