Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Pengasuh Ponpes Ubah Limbah Aren Jadi Media Tanam Jamur Merang, Kini Hasilkan 80 Kg Jamur Per Hari

Kompas.com - 06/07/2022, 06:06 WIB
Candra Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Dahulu limbah hasil pengolahan batang pohon aren menjadi permasalahan di Kampung Sarayuda, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Setelah bagian dalam batang pohon aren diolah menjadi tepung aren, serabut aren dibiarkan begitu saja.

Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, Ustaz Irfan Saleh, kemudian berusaha keras agar limbah bisa diolah menjadi barang bermanfaat.

Dia kemudian mengubah limbah serabut aren menjadi media tanam jamur merang.

Baca juga: Cerita Petani di Bandung Sukses Tanam Buncis Kenya hingga Tembus Pasar Singapura

Serabut aren digunakan untuk mengganti merang padi sebagai media tanam jamur.

Perjalanan yang harus dilalui pimpinan pondok pesantren dalam mengubah serabut aren menjadi media tanam jamur merang, tidak mudah. Berbagai permasalahan harus ia lalui.

"Ada masalah limbah aren di kampung saya," kata Irfan Saleh mengawali perbincangan saat ditemui di kumbung atau tempat produksi jamur merang di Kampung Sarayuda, Selasa (5/7/2022).

Sebelum dipakai sebagai media tanam jamur merang, Irfan pernah mencoba mengubah limbah aren menjadi pakan sapi.

Namun pakan sapi hasil produksinya kalah bersaing dengan pakan sapi yang sudah beredar lebih dulu di pasaran.

"Pakan sapi gagal. Kita mencoba jamur merang," terang kiai muda yang mulai mendirikan pesantren pada 2017 ini.

Baca juga: Petani Buncis Kenya Asal Bandung, Berjuang Seorang Diri Tembus Pasar Singapura

Irfan kemudian mencari informasi di internet ihwal daerah produsen jamur merang. Akhirnya ketemu, di Karawang.

"Bismillah saya ke sana, ke Karawang," ujarnya.

Di Karawang, lanjut dia, rupanya kekurang media tanam berupa merang padi.

Kepada produsen jamur merang di sana, Irfan mengenalkan serabut aren sebagai media tanam jamur merang.

"Saya kenalkan serabut aren, saya bilang ingin ujicoba ini. Jangan pakai merang padi, tapi limbah kami. Namun (produsen jamur merang di sana) tidak mau (pakai limbah aren)," katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com