Kayu jati jadi pilihan bukan tanpa sebab. Abah Jae mengatakan, kekuatan juga kekerasan kayu jati tidak diragukan, apalagi yang sudah kering dan telah digunakan puluhan tahun.
"Saya pakai bekas furnitur zaman dulu yang menggunakan jati karena sudah tua dan kering. Kalau pakai jati sekarang atau yang masih basah, akan melengkung (hasilnya)," bebernya.
Bet yang terbuat dari kayu jati, menurut Abah Jae, akan memengaruhi kecepatan pukulan bola laiknya bet buatan pabrik.
"Enggak cuma kayu jati sih, ada juga bahan dari mahoni dan pinus. Kalau yang bagus itu, bekas furnitur yang sudah kering," imbuhnya.
Selain memiliki keunggulan dari sisi kekuatan. Abah Jae juga menyanggupi pembuatan bet pingpong custom sesuai dengan selera pemesan.
Setiap bet yang diproduksi juga ditimbang. Rata-rata berat bet antara 90 gram sampai 110 gram sesuai standar.
"Kalau (bet) custom, sesuai dengan selera. Baik itu handle, ketebalan, maupun bentuk bet. Bahkan bisa juga membuat logo atau nama sendiri pada bagian handle," tuturnya.
Berkat media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, kini selalu ada pesanan bet pingpong yang dikirim ke seluruh Indonesia.
Bet jati custom buatan Abah Jae dipatok dengan harga antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000, tergantung dari bentuk dan kerumitannya juga tambahan material seperti carbon yang banyak digunakan oleh petenis meja profesional.
Baca juga: Kisah-kisah Kawin Tangkap di Sumba, dari Alasan Nama Baik hingga Tuntutan Adat
Pembeli juga bisa memesan bet yang telah dipasang karet dengan tambahan harga sesuai jenis karet yang diinginkan.
Namun, karena masih menggunakan peralatan tradisional, Abah Jae hanya memproduksi antara 5-6 bet setiap harinya.
"Ya mudah-mudah bisa kebeli alat produksi yang modern, karena kan saya sudah punya cara dan keunggulan sendiri," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.