BANDUNG, KOMPAS.com - Menjelang siang hari, di antara lalu lalang pejalan kaki dan arus kendaraan di sepanjang jalan Kampung Babakan, Mak Kayah masih menunggu pelanggan. Gorengan yang tak lagi hangat, serta tak banyak jenisnya itu masih tak berubah posisinya.
Sejak pukul 08.00 WIB, warga Kampung Babakan, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu tak letih menunggu pembeli.
Meski usianya menginjak 70 tahun, wanita tua renta itu masih saja kokoh menjajakan gorengan, kendati matahari mulai duduk di puncaknya.
Baca juga: Dapat Kuota 26.037 KPM BLT BBM, Pemkab Sikka: Warga Kurang Mampu dan Miskin Jadi Prioritas
"Dari tadi baru satu orang yang beli, ini gorengan harganya Rp 1.000 barusan yang beli itu ambil 10 jadi Rp 10.000," katanya ditemui Kompas.com, Senin (12/9/2022).
Boleh jadi, sebagai pedagang gorengan, Mak Kayah sedikit berbeda. Ia tak menyediakan gorengan yang langsung dimasak di roda, seperti pedagang gorengan pada umumnya.
Bukan tak mau menyediakan gorengan yang hangat, tenaga yang sudah hampir habis dimakan usia, membuat dia tak lagi mampu membawa alat masak.
Untuk pergi berdagang saja, ia harus mengumpulkan banyak tenaga. Jika tak ada tetangga yang mengajaknya berangkat bersama, Mak Kayah harus berjalan kaki menuju roda yang disewanya sepanjang 1,5 kilometer.
Tak sampai di situ, modal yang pas-pasan bahkan cenderung kurang membuatnya harus menggoreng barang dagangannya di rumah.
Mak Kayah mengaku sudah tak memiliki lagi modal untuk membeli minyak goreng, pasca kelangkaan yang terjadi ditambah kenaikan BBM baru-baru ini.
Ia mengaku harus memasak gorengan dagangannya di rumah serta menggunakan stok minyak goreng yang ada di rumahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.