Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Kini Bisa Curhat Masalah Desa ke Pakar ITB Melalui Aplikasi Desanesha, Begini Caranya

Kompas.com - 14/11/2022, 13:51 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Lembaga Penelitan, dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) meluncurkan aplikasi Desanesha.

Aplikasi tersebut dapat menjembatani komunikasi kepala desa di seluruh Indonesia dengan para pakar ITB terkait permasalahan yang dihadapi di desanya.

Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM ITB, Deny Willy Junaidy mengatakan, selama ini kepala desa di daerah sulit mengakses informasi ataupun berkomunikasi dengan para pakar dari berbagai universitas.

Baca juga: Cuma Ada 8 Hidran yang Befungsi di Kota Bandung, Pengamat Tata Kota ITB: Idealnya Satu RT Satu Hidran

"Itu latar belakang dibuatnya aplikasi ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat," ujar Deny dalam rilisnya, Senin (14/11/2022).

Aplikasi ini juga memberi kesempatan para dosen muda untuk turut berkarya selayaknya dosen senior yang telah memiliki pengalaman dan jejaring di daerah. Pasalnya Desanesha bentuk kolaborasi pembangunan antara pihak perguruan tinggi dengan masyarakat desa.

“Kita punya resource 1.350 dosen, peneliti, dan pakar ITB yang menurut pesan tridarma harus mengabdikan diri. Dari sisi aparatur desa sangat membutuhkan media penghubung, dan dosen ITB memerlukan media informasi tentang peta permasalahan desa," ucap dia.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Mahasiswa Unpad, Berselisih dengan Korban sejak Oktober

Lantas bagaimana cara menggunakan aplikasi ini?

Deny mengungkapkan, aplikasi yang bisa diunduh di Playstore ini memiliki tampilan antarmuka yang berbeda untuk dosen dan kepala desa.

Khusus untuk dosen, pendaftaran dilakukan dengan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan bidang kepakaran yang spesifik.

Aplikasi desanesha kemudian akan mengirimkan notifikasi apabila ada pelaporan masalah yang relevan dengan bidang tersebut.

Pada halaman utama, dosen dapat menemukan 1.553 sebaran kegiatan hingga saat ini, dan akan terus bertambah seiring berkembangnya aplikasi.

Berikut empat fitur utama yang ada dalam desanesha:

1. Jelajahi Jejak Pengabdian ITB

Fitur ini berisi database pengabdian yang telah dan sedang dilakukan.

2. Jelajahi Masalah Desa

Fitur ini masih kosong karena di bulan November baru dilakukan sosialisasi kepada para kepala desa. Nantinya fitur Jelajahi Masalah Desa akan berisi laporan berbagai permasalahan desa di seluruh Indonesia.

3. Desa ini Menunggu Respons Anda

Bekerja berdasarkan kata kunci permasalahan yang akan dilanjutkan melalui pesan WhatsApp yang dimoderasi oleh LPPM ITB sehingga akan ternotifikasi oleh beberapa pakar terkait.

4. Cari pakar ITB

Merupakan fitur yang lebih relevan untuk kepala desa agar mereka dapat langsung mencari pakar untuk permasalahan terkait.

Aplikasi desanesha juga memungkinkan diskusi masalah antara kepala desa dengan para pakar yang ada.

Partisipasi dosen dalam diskusi ini bersifat sukarela sehingga desanesha tidak menjamin suatu hasil tertentu dalam diskusi tersebut.

Pada kolom laporan di Desanesha, kepala desa wajib menandai persetujuan untuk bersedia mensinergikan sumber daya desa dan dana desa bersama aktivitas Pengabdian Masyarakat ITB yang dibiayai ITB untuk membantu persoalan desa.

“Beberapa waktu sebelumnya sudah terlaksana sebetulnya di program pengmas, beberapa kegiatan kepala desa yang datang ke ITB langsung menyatakan bahwa kami ingin menggunakan dana desa dan minta tenaga ahli serta program kegiatan pengabdian masyarakat di desa mereka,” ujar Deny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com