Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Porter di Stasiun Bandung, Berjuang Tetap Senyum meski Beban Kerja Berat

Kompas.com - 15/03/2023, 16:40 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Pertama, sambung dia, seorang porter harus memiliki watak ramah dan sopan santun.

Ketika, penumpang datang, seorang porter mesti sigap menghadang penumpang, apabila penumpang ingin barangnya dibawakan.

Tidak sampai di situ, terkadang porter juga mesti mengarahkan ke mana penumpang tersebut akan pergi.

"Saya itu cuma meladeni, mengarahkan, jangan sampai salah kereta, jangan salah jurusan, jangan salah rangkaian, pintu masuk, dan tempat duduk. Pokoknya jangan sampai tertukar, jadi saya nganter dari depan sampai ke duduk kursi, sampai nyaman, karena kita juga takut salah," ujarnya.

Baca juga: Seorang Korban Longsor Natuna Kembali Dirujuk ke Kalbar, Alami Cedera Panggul

Kendati sudah mendapatkan arahan, baik dari KAI langsung atau dari porter lainnya yang lebih berpengalaman. Masri mengaku, kesalahan kerap terjadi, bahkan ia sendiri pun sempat mengalami.

Kesalahan yang paling sering terjadi, yakni porter salah menempatkan penumpang atau salah memilih lajur kereta.

"Pernah tuh kejadian, harusnya jurusan apa, jam berapa, saya enggak cek tiketnya, ternyata salah jamnya dan salah jurusannya. Kita harus jeli, misalnya harus jurusan Jakarta tapi malah nganter ke jurusan Surabaya, terus jalurnya juga harus jalur 5 tapi malah jalur 6, jadi harus mengarahkan. Jadi kita kalau dianggap rewel sama penumpang itu mah biasa, kaena takut salah," jelas dia.

Baginya dan anggota porter yang lain, penumpang merupakan seorang raja.

Senyum ramah, tutur kata yang santun, hingga sikap yang baik mesti ditunjukan meski kondisi tersebut tidak sesuai dengan realita yang dirasakan porter.

Baca juga: Lika-liku Kehidupan Daden Sang Porter Gunung: Saat Pendakian Sepi, Saya Jaga Villa...

Setiap hari, para porter harus memberikan hormat pada para penumpang. Mau tidak mau, hal itu mesti dilakukan berkali-kali dalam sehari.

Pasalnya, memberikan salam hormat kepada penumpang merupakan salah satu program yang sudah dicanangkan oleh KAI.

"Terus kita harus menjalankan program, kita harus menghormat dulu pada penumpang sebelum pemberangkatan berlangsung. Kita juga menaati program yang lain, seperti misalnya bersih-bersih juga, kan yang punya kuasa itu Kepala Stasiun kan kita harus taat juga terkait apa yang ada di sini. Kalau enggak taat gimana. Sederhananya, kalau kita mah menitipkan diri, karena kasarnya enggak dimintai apa pun tinggal nurut saja," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com