Ia juga mengungkapkan suka duka menjadi seorang porter. Sukanya, kata Masri, para penumpang kerap memberikan makanan yang enak dan uang tip
Sedangkan dukanya akan lenih terasa ketika sedang mengalami sakit tapi para penumpang meminta dibawakan barangnya.
"Ada, dukanya kalau sedang sakit belum ada pelanggan yang meminta di bawakan barangnya, jadi uang pas-pasan, ada sedikit dukanya, tapi gimana lagi," terang dia.
Baca juga: Alasan Pemkab Bandung Barat Biarkan Bendera Sobek Berkibar Seharian
Masri memulai karirnya di dunia porter sejak 2006 hingga kini. Pengabdian yang terbilang cukup panjang.
"Saya jadi porter mulai dari tahun 2006. Sebelumnya mencari nafkah apa adanya, mau kerja cuci mobil ke atau apa lagi. Saya Asli Garut, sekarang ngontrak di Kiaracondong," kata dia.
Jauh sebelumnya, Masri sempat melalang buana di tempat yang lain. Pekerjaan sebagai kuli kasar sekalipun sempat ia kerjakan demi menghidupi anak-anaknya.
"Dulu saya sempat kerja dengan paman saya jadi kenek di bidang mabel, itu sekitar tahun 1997-1998 di Jakarta, terus ikut lagi ngecat di perusahaan yg bergerak di kontraktor, terus kerja juga di pengecatan mobil. Kerja yang penting halal, bisa menafkahi keluarga, dan akhirnya berlabuh di Stasiun Bandung dari tahun 2006 sampai sekarang. Alhamdulillah masih dikasi umur, sehat masih bisa ngangkut barang," ungkapnya.
Dari hasil menjadi seorang Porter, Masri berhasil membesarkan serta menyekolahkan anak-anaknya seorang diri, sebab sang istri telah lama meninggalkan ia dan tiga orang anaknya.
Meski berpenghasilan pas-pasan, ketiga anak Masri mengenyam pendidikan hingga Suka Menengah Pertama (SMA).
"Saya biayai semua anak-anak saya sampai SMA itu saya nafkahi dari hasil saya jadi porter," ungkapnya.
Meski sekarang ia sangat bersyukur biasa mendapatkan pekerjaan sebagai seorang porter dengan penghasilan yang tak menentu.
Masri berharap ada kebijakan baru dari PT KAI terkait nasib para porter. Paling tidak, kata dia, porter diakuisisi sebagai petugas PT KAI dan mendapatkan gaji bulanan.
"Enggak ada, intinya mah itu jasa porter saja. Jadi sebetulnya sudah diterima di sini juga sudah bersyukur, tapi kalau ada misalkan ada gaji bulanan seperti itu mah saya sangat senang dan berterima kasih. Kan sekarang mah kalau ramai dapet banyak, kalau enggak ya sepi, jadi kalau ada gitu gaji bulanan bersyukur sekali," bebernya.