"Jadi istilahnya mudik itu kewajiban. Kalau bisa mudik, ya mudik. Kalau enggak mudik, itu rasanya nelangsa, serasa enggak Lebaran. Kalau mudik ke Jawa, suasana Lebarannya itu dapat," tutur Dwisantoso.
Hal yang sama dirasakan Samuri (54), warga asli Solo, Jawa Tengah, yang kini berdomisili di Semedang.
Ia tidak bisa mudik ke Solo selama tiga tahun berturut-turut karena Covid-19.
"Saya sudah menetap di Sumedang sejak tahun 2003. Sekarang tinggal di Desa Jatihurip, Sumedang Utara. Tiga tahun enggak bisa mudik itu benar-benar nelangsa. Tahun ini ada kesempatan, jadi bisa mudik lagi ke Solo. Senang rasanya," ujar Samuri.
Damal (23), pemuda asal Semarang yang bekerja di salah satu perusahaan di Sumedang, juga merasakan hal yang sama.
Damal saat ini tinggal di Lingkungan Nalegong, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
"Saya belum menikah, keluarga semua di Semarang. Alhamdulillah punya bekal buat mudik, kebetulan juga ada mudik gratis dari Polres Sumedang, jadi bisa menghemat. Enggak harus keluar ongkos," ujar Damal.
Sementara, Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Indra Setiawan mengatakan, tahun ini melalui program Korlantas Polri, pihaknya memasilitasi puluhan warga asal Jawa Tengah dan sekitarnya untuk mudik Lebaran gratis.
"Ada 31 jiwa yang ikut program mudik gratis Polres Sumedang tahun ini. Kami berharap, ini dapat meringankan beban masyarakat, khususnya biaya perjalanan mudik. Salam hangat kami untuk semua keluarga dari Sumedang yang mudik ke Jawa pada Lebaran kali ini," kata Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.