Iwan (25) kakak kedua dari Akun mengatakan, usai adik bungsunya keluar dari tahanan ia hanya berupaya menguatkan sang adik.
Ia mengaku kerap berdiskusi dengan kaka pertama dan ibunya soal nasib sang adik pasca keluar dari tahanan.
Tak hanya itu, Iwan mengungkapkan jika diskriminasi kerap dirasakan keluarganya saat adik bungsunya menjalani masa tahanan.
"Kalau mau bilang kita juga sama dibedakan, ada aja pandangan negatif ke kita mah. Tapi mau gimana juga itu adik saya, enggak mungkin saya juga menyalahkan. Yang penting dia mau taubat," kata Iwan ditemui di lokasi yang sama.
Baca juga: Kisah Wota Semarang, Hidup Bersemangat dan Energik meski Sering Terima Stigma Negatif
Iwan menjelaskan, kondisi sang adik ketika baru saja keluar. Akun yang terbilang cukup rama karena pergaulan di luar yang sangat intens, kata Iwan, mendadak berubah drastis.
"Kalau diceritain kasihan juga, biasanya anaknya sering sapa sama orang lain sekarang enggak, awal-awal dia enggak mau keluar. Sekarang saya bersyukur dia dapet pekerjaan sekalipun kecil paling tidak ada aktivitas dan enggak membawa dia ke dunia yang dulu," jelas Iwan.
Dia mengakui jika sampai saat ini, masih saja ada warga masyarakat yang menganggap adiknya seorang kriminal.
"Kalau ditanya sekarang masih kaya gitu situasinya, ya jelas. Karena ini sudah setahun lah adik saya keluar tapi tetap saja seperti itu, ada lah selentingan mah. Kalau mau diambil sakit hati, saya sakit hati, tapi sudah lah," beber Iwan.
Baca juga: Mengikis Stigma ‘Kutukan’ yang Mengisolasi Anak-anak Cerebral Palsy dari Ruang Publik
Kini baik Iwan dan Akun serta anggota keluarga yang lain hanya bisa saling menguatkan agar bisa bertahan di tengah persoalan hidup termasuk serangan stigma dan diskriminasi.
Saat ini, bagi Akun terwujudnya rasa keadilan bukan bukan lagi soal kesejahteraan ekonomi.
Diakui keberadaanya di tengah masyarakat serta mendapatkan hak hidup sudah sangat disyukuri.
"Sekarang mah jalani saja, harapan terus dijaga, dan tidak lagi terjerumus udah itu saja," kata Akun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.