Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Gelar Mediasi, Caleg yang Dituding Bikin Onar di Subang Bersuara

Kompas.com - 26/02/2024, 20:14 WIB
Farida Farhan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Bahkan ada yang tidak kebagian pada minta petasan ke saya," ujar Ahmad di Kantor Kecamatan Patokbeusi.

Ahmad mengaku menyalakan petasan dilakukan di beberapa titik yang berada di Desa Tambak Jati. Namun, menurut dia, hanya satu kampung di desa itu yang mempersoalkan kejadian ini.

"Artinya kalau memang merasa diteror kenapa cuman satu kampung yang mempertanyakan padahal kan ada delapan kampung di Desa Tambak Jati yang ikut menyalakan petasan," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, penyalaan petasan berawal dari sebagian warga Desa Tambak Jati yang menganggap dirinya meraih suara terbanyak, dan mengklaim kemenangan pada Pileg 2024 untuk DPRD Subang.

Untuk merayakan raihan suara itulah, dia bersama warga menyalakan petasan.

"Banyak pemberitaan yang menyebutkan bahwa menyalakan petasan di tempat yang suara saya kecil, justru di lokasi itu suara saya paling besar."

"Jadi warga menganggap kalau saya itu menang dan terus euforia terus bakarlah petasan, jadi bukan karena kalah kemudian meneror, tidak ada yang meneror, tidak ada kerusakan mesjid juga," kilah Ahmad.

Ahmad juga menyinggung soal pembongkaran jalan yang dia dilakukan.

Ia lagi-lagi berkilah, pembangunan jalan tersebut bukan berasal dari dana aspirasi masyarakat.

Pembangunan itu menggunakan dana pribadi saat masih menjabat sebagai anggota DPRD Subang periode 2014-2019.

"Terus soal pembongkaran coran. Gini, coran itu dari tahun berapa. Itu memang sudah ada kesepakatan dan janji bersama warga Blok Jambu itu sepenuhnya memilih saya."

"Cuman saya bilang kalau suara saya jelek saya angkat lagi yah terus dijawab sama mereka oke siap. Ternyata suara saya hanya 40, jelek, terus saya tagih janjinya dong," ujar dia.

"Saya tegaskan jalan coran itu bukan dana aspirasi itu merupakan uang pribadi, dan itu bukan jalan umum tapi jalan buntu, jadi tidak ada itu dari dana aspirasi," kata Ahmad.

Nenek meninggal

Diberitakan sebelumnya, seorang nenek di Subang meninggal dunia, diduga kaget mendengar suara petasan jumbo yang dinyalakan oleh sang caleg.

Nenek yang meninggal tersebut diketahui bernama Dayeh (60), yang meninggal pada Sabtu (24/2/2024) sore.

Sebelumnya, perempuan itu sempat dirawat di rumah sakit karena drop setelah mendengar suara petasan di sekitar rumahnya di Dusun Sengon.

Korban diduga memiliki riwayat sakit jantung, dan langsung mengalami penurunan kondisi setelah mendengar suara petasan yang keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com