"Enggak boleh ada yang dikomersilkan, misalnya pedagang gak dipungut biaya. Mau dagangannya sama juga gak apa-apa," jelasnya.
Saat ini, lokasi Kampung Ramadhan sudah jauh berbeda jika dibanding 2023. Setiap dekorasi yang ada di Kampung Ramadhan rata-rata terbilang spontan, tanpa dibuat-buat.
"Sebelumnya, masih kebun dan lapangan tanah merah belum didekorasi apa-apa. Dekorasi memang sengaja dibuat, dan cenderung terinspirasi dadakan," ungkapnya.
Pun dengan konsep live musik, disiapkan tidak hanya untuk pengelola, para pedagang dan pengunjung dipersilahkan untuk mengisi live musik di Kampung Ramadhan.
"Biasanya karang taruna atau pengunjung yang nyumbang lagu," kata Eep.
Sebanyak 1.000 pengunjung sudah mendatangi Kampung Ramadhan sejak hari puasa pertama.
"Pengunjung hari pertama puasa ada 500 motor yang datang. Biasanya bukan hanya sekitaran sini saja, tapi dari kecamatan lainnya juga datang. Kaya dari Soreang, Dayeuhkolot, Cangkuang, juga ada," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.