Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jabar Sebut IQ Pegi 78, Punya Kecenderungan Berbohong dan Manipulatif

Kompas.com - 02/07/2024, 13:09 WIB
Faqih Rohman Syafei,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim hukum Polda Jabar selaku termohon di sidang praperadilan Pegi Setiawan, tersangka pembunuhan Vina dan Eky, menguraikan sejumlah fakta penyidikan termasuk hasil tes psikologi forensik yang dilakukan terhadap Pegi.

Satu dari tim hukum Polda Jabar menjelaskan, dari pemeriksaan psikologis forensik tersebut, diperoleh gambaran tentang aspek intelegensi, kepribadian, dan status mental Pegi.

Baca juga: Polda Jabar Tolak Seluruh Dalil Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan

"Selama pemeriksaan, Saudara Pegi Setiawan kerap menggaruk kepala, kontak mata kurang terjaga atau cenderung menghindari kontak mata dan cenderung gelisah," kata salah satu anggota tim hukum Polda Jabar saat membacakan jawaban atas gugatan pemohon pada sidang praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Beda Fisik Pegi Perong dan Pegi Setiawan Jadi Alasan Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan

"Bahwa dalam diri Pegi Setiawan ada sikap kecenderungan untuk berbohong, atau menutupi kejadian yang sebenarnya dan manipulatif. Ditemukan beberapa perbedaan cerita antara Pegi Setiawan dengan ayah kandungnya pada saat ditanyakan tentang peristiwa yang sama di antara keduanya," tambahnya.

Kemudian, saat ditanyakan mengenai peristiwa Cirebon 2016, Pegi menjawab tidak tahu.

Namun, saat diperiksa dengan data-data dan ditunjukkan foto korban, terjadi perubahan emosi pada diri Pegi.

"Sehingga tergambar adanya indikasi bahwa Saudara Pegi Setiawan mengetahui peristiwa tersebut di atas. Akan tetapi untuk lebih mengetahui secara mendalam perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan," katanya.

Tak hanya itu, kecenderungan berbohong juga ditunjukkan Pegi saat ditanya soal Sudirman, salah satu terpidana kasus Vina Cirebon.

"Pada pemeriksaan pertama, Saudara Pegi Setiawan tidak mengenalnya. Akan tetapi, pada saat pemeriksaan kedua, Saudara Pegi Setiawan mengaku mengenal Saudara Sudirman karena teman sekolahnya. Bahwa Saudara Pegi Setiawan memiliki karakter manipulatif dan Saudara Pegi Setiawan dapat dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya," ucapnya.

Kuasa hukum Polda Jabar juga menyebut fungsi intelektual ambang borderline intelegence functioning atau IQ Pegi bernilai 78.

Hingga berita ini ditayangkan, tim hukum Polda Jabar masih membacakan jawaban atas gugatan dari pihak tim kuasa hukum Pegi Setiawan.

Tujuan tes psikologi

Kuasa hukum Polda Jabar menyebut tujuan dilakukannya tes psikologi terhadap Pegi adalah memperoleh gambaran tentang kondisi psikologisnya.

Di dalamnya meliputi aspek intelegensi, kepribadian, dan status mental dalam rangka menetapkan kompetensi tersangka untuk memberikan keterangan dan mempertanggungjawabkan pada suatu tindak pidana.

"Tujuan kedua, mengevaluasi kredibilitas keterangan tersangka terkait peristiwa yang menjadi dasar perkara dan mendapatkan gambaran mengenai konteks kehidupan psikososial tersangka," ujar salah satu kuas hukum Polda Jabar.

Hasil pemeriksaan psikologis terhadap Pegi akan digunakan untuk kepentingan penegakan hukum yang dilakukan dalam kasus tewasnya Vina dan Eky.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pegi Tersangka Kasus Vina Cirebon Sering Garuk Kepala Saat Pemeriksaan Psikologi, Ini Artinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersaing Ketat dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi: Mohon Doanya

Bersaing Ketat dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi: Mohon Doanya

Bandung
Polda Jabar Bantah Agus Surono Tak Kompeten Jadi Saksi Ahli

Polda Jabar Bantah Agus Surono Tak Kompeten Jadi Saksi Ahli

Bandung
Mutilasi di Garut, Dinsos Minta Masyarakat Berperan Tangani ODGJ

Mutilasi di Garut, Dinsos Minta Masyarakat Berperan Tangani ODGJ

Bandung
Praperadilan Pegi, Saksi Ahli Sebut Akun Facebook Bisa Jadi Alat Bukti

Praperadilan Pegi, Saksi Ahli Sebut Akun Facebook Bisa Jadi Alat Bukti

Bandung
Praperadilan Pegi, Polda Jabar Hadirkan Ahli Pidana Universitas Pancasila

Praperadilan Pegi, Polda Jabar Hadirkan Ahli Pidana Universitas Pancasila

Bandung
Dalam 6 Bulan, Ada 560 Kasus Cerai di Kabupaten Bandung Dipicu Judi 'Online'

Dalam 6 Bulan, Ada 560 Kasus Cerai di Kabupaten Bandung Dipicu Judi "Online"

Bandung
Ada Luka Bekas Benda Tumpul di Kepala Mayat Bertato di Ciliwung

Ada Luka Bekas Benda Tumpul di Kepala Mayat Bertato di Ciliwung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Bandung
Polisi Gali Penyebab Pasti Tewasnya 4 Pekerja Pabrik Pupuk di Karawang

Polisi Gali Penyebab Pasti Tewasnya 4 Pekerja Pabrik Pupuk di Karawang

Bandung
Sidang Praperadilan Pegi, Polda Jabar Hadirkan Profesor Ahli Hukum Pidana

Sidang Praperadilan Pegi, Polda Jabar Hadirkan Profesor Ahli Hukum Pidana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Mayat Bertato Tanpa Kelamin Ditemukan Tersangkut di Sungai Ciliwung

Mayat Bertato Tanpa Kelamin Ditemukan Tersangkut di Sungai Ciliwung

Bandung
Diusir Australia dan Terdampar di Sukabumi, 28 WNA Dibawa ke Lapas

Diusir Australia dan Terdampar di Sukabumi, 28 WNA Dibawa ke Lapas

Bandung
Catat Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir Asia Africa Festival di Bandung

Catat Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir Asia Africa Festival di Bandung

Bandung
12 Rumah Warga Puncak Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang

12 Rumah Warga Puncak Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com