Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Pelajar Tasikmalaya Memutar ke Ciamis demi Bisa Sekolah

Kompas.com, 14 Maret 2025, 08:43 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para pelajar korban banjir di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rela memutar ke Panumbangan, Ciamis, supaya bisa pergi ke tempat sekolahnya masing-masing, Jumat (14/3/2025).

Sebagian pelajar pun ada yang dibantu petugas BPBD Kabupaten Tasikmalaya, melintasi banjir memakai perahu karet yang tersedia menuju Desa Tanjungsari ke arah Sukakerta, Panumbangan, Ciamis.

Sementara beberapa sekolah di lokasi banjir seperti SDN Bojong Soban, Sukaresik, dan bangunan sekolah MI serta MTs terpaksa diliburkan karena terendam banjir dengan ketinggian sampai 1 meter.

Baca juga: 120 Korban Banjir Tasikmalaya Mengungsi, Pemkab Jamin Makanan Sahur dan Buka Puasa

"Tadi kita evakuasi juga para pelajar yang mau sekolah lewat arah Sukakerta, Ciamis. Kalau sekolah di lokasi banjir terpaksa diliburkan karena masih tergenang air banjir yang masih tinggi satu meteran," jelas Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, kepada Kompas.com di lokasi banjir pada Jumat pagi.

Saat ini, kondisi korban banjir paling parah masih direndam air setinggi lebih dari satu meter di 4 dusun dua desa Tanjungsari.

Ratusan rumah masih tergenang air banjir akibat luapan air anak Sungai Citanduy saat diguyur hujan deras.

"Berdoa saja supaya tak hujan lagi. Ini banjir musiman. Sekarang air juga sudah mulai surut lagi," tambah dia.

Sebelumnya, banjir akibat cuaca buruk di beberapa desa Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan ratusan rumah terendam air sejak Kamis (13/3/2025) malam.

Ketinggian air paling tinggi mencapai 1,5 meter merendam rumah dan paling rendah sampai 60 sentimeter.

Petugas BPBD, Tagana, Polri, TNI, dan relawan bencana bersama warga sibuk membantu evakuasi yang terjebak di rumahnya untuk diamankan ke pengungsian sampai menjelang sahur pada Jumat (14/3/2025) dini hari.

Petugas pun menerjang banjir dengan ketinggian air sampai perut dan dada untuk menyelamatkan balita dan para ibu-ibu ke lokasi pengungsian.

Banjir musiman di lokasi itu akibat meluapnya anak Sungai Citanduy saat intensitas hujan terus menerus sejak beberapa hari terakhir.

Genangan banjir merendam beberapa desa di kecamatan tersebut sampai ke perbatasan Tasikmalaya-Ciamis di wilayah Desa Panumbangan, Ciamis.

Kepala Bidang Penanggulangan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis, menyebut proses evakuasi warga yang terjebak akibat genangan air dilakukan sejak Kamis malam tadi.

Genangan air banjir ini pun sampai ada beberapa rumah yang hanya terlihat atap rumahnya saja saat proses evakuasi.

Baca juga: 120 Korban Banjir Tasikmalaya Mengungsi, Pemkab Jamin Makanan Sahur dan Buka Puasa

Beberapa warga dengan rumah satu lantai terpaksa menunggu pertolongan petugas saat mengamankan diri di atap rumahnya.

"Di Bojong Soban itu ketinggian air sudah 1,5 meter di dalam rumah. Di depan rumah sampai 60 sentimeter dan satu meter. Sudah parah memang banjirnya akibat hujan deras," jelas Abdul Azis kepada Kompas.com di lokasi banjir, Jumat (14/3/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau