BOGOR, KOMPAS.com- Sebanyak tiga pelaku kasus pembacokan yang menewaskan Muhammad Bintang Satria (16), siswa kelas X, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Golden, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditangkap polisi pada Minggu (3/12/2023) dini hari.
Kapolsek Ciampea Kompol Suminto mengatakan, para pelaku menyerang korban secara acak dengan alasan menjadi jagoan.
"Dari hasil penyidikan motif pelaku adalah memang mencari lawan sasaran dari sekolah lain sebagai aksi jagoan," kata Suminto saat dikonfirmasi, Minggu malam.
"(Pengakuan pelaku) secara acak saja, gak ada janjian atau apa (mengincar). Jadi kayak orang gila main sabet-sabet saja gitu," imbuhnya.
Baca juga: Keluarga Pelajar SMK yang Tewas Dibacok di Bogor Bantah Korban Terlibat Tawuran
Suminto menyatakan bahwa pihaknya akan tetap mendalami lebih lanjut hal tersebut.
Begitu pula dengan kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat konvoi tujuh motor di jalan melakukan pembacokan sampai menelan korban.
Suminto menambahkan, tidak ada dendam pribadi antara korban dan pelaku juga tak mengenal satu sama lain.
"Jadi asal incar saja, yang penting siswa. Sama kayak kasus di Sukaraja, main hantam saja gtu," terangnya.
Para pelaku masih berstatus pelajar dan berasal dari sekolah yang berbeda.
Suminto merinci untuk pelaku utama berinisial MAR yang merupakan eksekutor atau yang menyabetkan celurit ke korban.
Baca juga: 3 Pembacok Pelajar SMK di Bogor Akhirnya Ditangkap
Dia ditangkap di rumahnya di Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
"MAR (16) pelaku utama yang mengaku membawa celurit dan terbukti sebagai pembacok Muhammad Bintang Satria," ungkap Suminto.
Sementara pelaku AFH ditangkap di rumahnya, Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Dia merupakan pelajar dari SMK Pandu, Kabupaten Bogor.
Kemudian pelaku berinisial DDD yang ikut serta juga diamankan di rumahnya di Desa Pasaran, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
"Ketiga pelaku ini naik motor berboncengan tiga dan melakukan pembacokan tersebut kepada korban," ujarnya.