CIANJUR, KOMPAS.com - Puluhan murid SD Negeri Bina Warga Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, belajar tanpa meja dan kursi.
Tak hanya itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) murid kelas 3, 4, dan 5 ini juga terpaksa digelar di luar karena kondisi bangunan yang rusak parah.
Pantauan Kompas.com, sejumlah murid sedang belajar di teras tanpa alas duduk, dan sebagian di dalam kelas tanpa meja kursi.
Baca juga: Diresmikan Ridwan Kamil 2019, Jembatan Gantung di Cianjur Putus
Kondisi tiga ruang kelas yang berada dalam satu bangunan itu sudah rusak sejak setahun terakhir.
Langit-langitnya hancur, sedangkan kondisi pintu dan dinding pembatas antar ruangan sudah jebol. Sementara di salah satu ruangan tampak tumpukan meja kursi yang rusak.
Kepala SDN Bina Warga, Maman Saripudin menuturkan, ada tiga kelas yang saat ini tidak punya ruangan karena kondisi bangunan rusak parah.
Pihaknya mengosongkan tiga ruang kelas tersebut sejak tahun ajaran baru 2022 atau pada pertengahan Juli lalu.
Baca juga: Ada Ketimpangan Jumlah Siswa, Belasan SD di Cianjur Digabungkan
Akibatnya, murid kelas 3, 4, dan 5 terpaksa belajar di luar atau di lorong-lorong kelas.
"Kalau dipaksakan dipakai saya khawatir dengan keselamatan guru dan anak-anak, apalagi kondisi atapnya sudah lapuk," kata Maman kepada Kompas.com saat ditemui di sekolahnya, Senin (5/9/2022).
Maman menyebutkan, kerusakan tersebut karena faktor alam dan usia bangunan. Pasalnya, sejak dibangun 2008, bangunan tersebut belum pernah direhab total.
Terlebih, sambung Maman, hampir dua tahun terakhir kelas tidak dipakai karena ada kebijakan sekolah ditutup selama masa pandemi Covid-19.
“Selama itu kondisi bangunan tidak terawat, termasuk mebeler, meja kursi banyak yang rusak, lapuk karena kena air hujan,” ujar dia.
Baca juga: 5.206 Ruang Kelas SD di Cianjur Rusak, Satu Kelas Butuh Dana hingga Rp 100 Juta
Saat ini, tersisa tiga ruang kelas yang masih layak dipakai, yakni untuk kelas 6, 1, dan 2, serta ruangan guru atau kantor.
"Karena kelasnya kurang, jadi untuk kelas 1 dan 2 terpaksa berbagi ruangan," ucapnya.
Pihak sekolah sendiri sudah melaporkan kondisi ini bahkan telah mengajukan permohonan bantuan sebagaimana yang diminta pihak dinas terkait.