Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Cuitan Hina Jokowi, Deni Lugina Kini Tak Lagi Jadi Pegawai Unibi

Kompas.com - 17/01/2023, 08:08 WIB
Rachmawati

Editor

Berdasarkan aturan kampus yang disepakati, tindakan Deni dinilai keluar dari tata tertib dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Unibi. Oleh karenanya, Deni harus mendapat konsekuensi.

"Ia menyadari satu kesalahan yang dilakukan, kemudian kami dari pihak Unibi menunjukkan peraturan kepegawaian UNIBI, antara lain bahwa kampus sangat menghormati institusi mana pun dan juga pejabat mana pun, siapa pun itu, termasuk per orangan," sebut Indarta.

Setelah dijelaskan bahwa umpatan terhadap kepala negara yang dilakukannya mencoreng almamater Unibi, Deni kemudian menyatakan mundur dari lembaga kampus.

Baca juga: Unibi Sebut Deni Lugina Mengundurkan Diri Usai Cuitan Hina Jokowi Viral, Mengaku Spontan Bikin Unggahan

"Jadi, setelah itu disampaikan dan yang bersangkutan mengakui, menyadari ini bisa melibatkan dan berpotensi melibatkan banyak orang, karena di sini ada banyak dosen dalam rangka kependidikan," tutur Indarta.

"Yang bersangkutan (Deni) tidak mau semua sivitas akademika menjadi terlibat, maka yang bersangkutan memilih mengundurkan diri dari Unibi," imbuhnya.

Dengan demikian, Indarta menegaskan bahwa pihak kampus tidak melakukan pemecatan terhadap Deni Lugina, tetapi yang bersangkutan mengundurkan diri dari bagian Unibi.

"Saya meluruskan, bukan dipecat seperti yang beredar. Karyawan tersebut mengundurkan diri," ucapnya.

Baca juga: Orang yang Dianggap Hina Jokowi di Twitter Bukan Lagi Jadi Pegawai Unibi

Gibran ikut komentar

Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai soal unggahan mantan karyawan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), Kota Bandung yang menghina Presiden Jokowi.

Mengenai unggahan itu, Gibran meminta menanyakan langsung ke pihak kampus.

"Ya tanya Unibi. Takon kampuse wae ojo takon aku (Ya tanya kampusnya saja, jangan tanya aku)," kata Gibran, di Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023).

Gibran menilai unggahan mantan karyawan Unibi tersebut biasa saja. Tidak ada yang dianggap ekstrem.

Baca juga: RKUHP Disahkan, Hina Presiden hingga DPR Menggunakan Teknologi Informasi Diancam Hukuman Lebih Berat

"Ora. Ora ekstrem. Lha opo toh ekstreme? Ketoke biasa wae. Wis biasa (Enggak. Enggak ekstrem, memang ekstrem? kayaknya biasa saja. Sudah biasa)," ungkap dia.

Menurut ayah Jan Ethes Srinarendra tidak pernah mempersoalkan mengenai unggahan di media sosial yang selalu menghina dirinya atau keluarga.

"Aku rak tau gagas ngunu kuwi. Mosok aku meh pengin orang lain dipecat. Kan ora. Mesakke juga karena duwe anak bojo. Pokok e aku rak mudeng, ojo nyalahke aku terus (Aku tidak pernah merespons hal kayak gitu. Masa aku ingin orang lain dipecat, kan enggak, kasihan juga karena punya anak istri. Pokoknya aku enggak ngerti, jangan nyalahin aku terus)," jelas dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun | Editor : David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com