Pelbagai cara kerap dilakukan oleh pengelolan Bank Sampah ASRI untuk meningkatkan semangat warga.
Pasalnya, ia khawatir kondisi seperti dulu bisa kembali terulang di wilayahnya. Kendati baru 50 persen warga yang menabung di Bank Sampah ASRI, namun ia bersyukur akan kondisi tersebut.
"Sebagian besar di sini itu 50 persen sudah menyadari tapi masih ada masyarakatnya belum menyadari," tambahnya.
Baca juga: Soal Gunungan Sampah di TPS Pasar Baleendah, DLH Kabupaten Bandung Hanya Lakukan Operasi Bersih
Tak sampai di situ, untuk meningkatkan semangat warga, ia juga kerap meminta ketua RT setempat untuk bisa membantu mendorong dan menyemangati warga.
Nantinya, ketua RT yang berhasil mengajak nasabah untuk menabung akan diberi hadiah berupa sembako.
"Jadi kita sebagai pengurus kita minta bantuan kepada RT nya untuk membantu mensosialisasikan juga, karena kita juga ada reward untuk ketua RT, siapa yang paling banyak mengajak akan mendapatkan sembako, kaya RT 03 dapat, jadi setiap akhir tahun kita implementasikan inovasi itu," terangnya.
Setelah dibangunnya Bank Sampah ASRI, kata dia, kondisi di lingkungan sekitar Gang Parasdi semakin lebih kondusif dalam hal pengelolaan sampah.
"Sekarang mah lebih baik, gak berserakan, kalau dulu mah sebelum ada bank sampah pasti berserakan, jadi banyak masyarakat yang sadar, sampai kan tadi kata saya sampai berlomba-lomba," kata dia.
Berbeda dengan Bank Sampah Bebeb yang berada tidak jauh dari Bank Sampah ASRI. Risma mengatakan di tempatnya pencarian dalam satu tahun dua kali.
"Satu tahun itu dua kali pencarian, akhir tahun sama awal tahun, kenapa kita ambilnya karena akhir tahun atau tahun baru itu kan suka ada kegiatan masing-masing, terus kalau lebaran juga suka ada kegiatan juga. Tapi kita juga fleksibel kon kalau ada nasabah yang memerlukan pasti kita persilahkan ambil kok," tuturnya.
Risma berharap, fasilitas tempat mengelola dan memilih sampah bisa ditingkatkan, dan tidak menggunakan lagi gedung RW.
"Karena ini kan ini kantor RW jadi kegiatannya ada di sini semua, kalau lagi ada rapat atau apa kita pasti harus kepinggir dulu atau keluar, kita ingin punya tempat sendiri khusus sampah, agar kita tak terkendala dengan yang lainnya," ucapnya.