Sementara Wiwit Abdulah (52) Ketua RW 07 mengatakan saat ini ia sedang berupaya melakukan pengembangan dari sampah tersebut.
Mulai dari, karya seni hingga ke pengelolaan sampah organik.
"Selain ini kita ingin ada pengelolaan organiknya, sekarang kan anorganik, nah di situ juga saya masih pengen ada zero waste juga, mudah-mudahan langkah ini bisa menginspirasi warga untuk membuang sampah ke bank sampah bukan ke TPS," kata Wiwit.
"Untuk sampel dari ecoenzim dari buah buahan, mungkin di sini 80 persen sampah organik itu dari buah-buahan dan 20 persennya anorganik, nanti kita kembangkan juga yang anorganiknya," sambung dia.
Baca juga: Soal Gunungan Sampah di TPS Pasar Baleendah, DLH Kabupaten Bandung Hanya Lakukan Operasi Bersih
Wiwit menyebut, semua warga dari RT 1 hingga RT 14 sudah terlibat penuh dalam program ini.
"Kedua, lingkungan juga terjaga karena masyarakat ikut memulung sampah," ujarnya.
Ia menambahkan program tersebut telah mengurangi aktivitas kerja bakti yang biasa digelar oleh warga pada umumnya.
"Betul, untuk membuang sampah ke lokasi TPS semakin berkurang karena dengan adanya Bank Sampah di RW 07 itu dalam satu tahun kita bisa mengumpulkan 1 ton jadi sampah-sampah yang dibuang ke TPS itu semakin berkurang tiap harinya, jadi kami bekerjasama dengan tingkat RT," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.