Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani di Kabupaten Bandung Berjuang Hadapi Gagal Panen karena Diserang Hama

Kompas.com - 02/02/2023, 16:43 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Kerugian capai 4 ton

Ujang mengatakan luas sawahnya saat ini mencapai satu setengah hektar. Dari sawah itu Ujang bisa menghidupi keluarganya.

Biasanya jika kondisinya sedang baik atau tanpa mengalami gagal panen, Ujang bisa menghasilkan 6 ton beras.

"Luas sawah saya satu hektar setengah, kalau lagi bagus panen sampai 6 ton kalau lagi gagal 4 ton," jelas Ujang.

Saat ini, satu kuintal padi dibeli oleh penampung dengan harga Rp 600.000, kemungkinan, jika mengalami gagal panen seperti saat ini harganya bisa meningkat sampai Rp 650.000.

"Jadi jangan dihitung per-petak, tapi hitungnya pertumbak. Satu tumbak sawah bisa bisa menghasilkan 6 sampai 7 kilogram, sebetulnya gak bisa diprediksi juga kalau lagi gagal gini," tambahnya.

Baca juga: Karut-marut Program Petani Milenial Jabar, Mau Untung Malah Buntung

Meski saat ini sedang mengalami gagal panen karena hama, para petani di Desa Cinunuk tak mengalami kesulitan soal pupuk.

Ia mengaku kerap mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah dengan harga Rp 120.000.

"Pupuk di kasih dari pemerintah, disubsidi, Rp 120.000, kalau yang susah itu yang harganya Rp 150.000 itu juga yang dijual eceran," sebutnya.

Sawah makin sempit

Saat ini, kondisi sawah di Desa Cinunuk sudah berbeda. Bukan hanya dari sisi kualitas, dari sisi luas saja, sawah-sawah di Desa Cinunuk sudah mulai menyempit.

Tak sedikit petani, yang menjual sawah miliknya masyarakat untuk dijadikan perumahan oleh pengembang.

"Dulu mah sawah di Desa Cinunuk itu luas, sekarang mah nyisa sedikit habis dipakai lahannya sama perumahan atau bangunan industri kaya pabrik," terang.

Bahkan, tidak sedikit petani di Desa Cinunuk, kata Ujang yang sudah tidak punya sawah garapan.

"Ya kalau di sini 80 persen awah punya orang lain buka punya orang sini," tambahnya.

Baca juga: Petani Perempuan di Bengkulu Tewas Dibacok, Diduga Dibunuh Pencuri Petai

Ujang berharap kondisi sawah kembali seperti sedia kala. Selain itu, dia juga meminta pihak pemerintah turut andil dalam persoalan petani yang saat ini sedang menghadapi gagal panen.

"Ya mintanya mah dibantu lah, kalau mau di kontrol ke sini, lihat situasinya seperti apa di sini, karena kalau kita mogok otomatis enggak pada makan juga kan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com