Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Voluntrip KitaBisa, Wisata Sambil Donasi untuk Konservasi Sekaligus Lihat Buasnya Manusia Buru Elang

Kompas.com - 21/02/2023, 13:16 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Dalam kesempatan itu, Kompas.com juga melihat elang yang menjadi korban perburuan liar.

Salah satunya, elang tikus yang diberi nama Srikandi. Dia adalah korban tembak pemburu liar. Luka tembak itu di bagian sayap sebelah kanan, peluru menembus tulang bawah sampai atas. Beruntung saat itu Srikandi selamat.

Namun, ia sudah tak bisa lagi membentangkan sayapnya untuk terbang tinggi. Terbang sampai lima meter pun dia sudah tidak mampu.

Baca juga: Telur Elang Jawa di Kawasan Gunung Ciremai Kembali Menetas, Jadi Generasi Ketiga

Tak hanya itu, ada juga elang yang tidak bisa melihat karena mata sebelah kanan cacat akibat benturan keras.

Itu terjadi karena ulah pemilik atau pelihara ilegal. Akibatnya, Srikandi dan Cakra tak bisa survive di alam bebas sehingga harus terus dipantau, dirawat, dan dilatih terbang oleh petugas PSSEJ.

Kegiatan voluntrip yang diadakan KitaBisa ke lokasi penangkaran elang di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ), Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/2/2023). Voluntrip ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Mereka diajak terjun ke lapangan memberi bantuan atau berdonasi sekaligus menjadi relawan konservator dalam sehari yang dipandu oleh ahlinya.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kegiatan voluntrip yang diadakan KitaBisa ke lokasi penangkaran elang di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ), Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/2/2023). Voluntrip ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Mereka diajak terjun ke lapangan memberi bantuan atau berdonasi sekaligus menjadi relawan konservator dalam sehari yang dipandu oleh ahlinya.

Melihat hal itu, kita bisa menyadari betapa hebatnya manusia bisa melatih elang terbang sekaligus keji dan buas dalam membuat kerusakan.

"Secara teori kita tahu rantai makanan itu seperti apa ya. Tapi untuk ngelihat langsung raptornya itu baru di sini, banyak sekali insight baru yang didapat dari kegiatan ini," kata seorang peserta voluntrip, Ahmad Rizky.

Peserta voluntrip asal Bekasi ini mengaku bahwa sejak awal dirinya sangat konsen di isu lingkungan. Ia pun mendaftarkan dalam kegiatan voluntrip konservasi yang diadakan KitaBisa.

"Dari kegiatan ini kita dapat banyak hal-hal baru dan cukup untuk mengisi kegiatan sih. Apalagi kan kerjanya tidak terikat komunitas. Sekali kegiatan selesai gtu. Makanya saya ikut apalagi sekarang tuh susah banget untuk terlibat kegiatan isu (lingkungan) tersebut," ucap Rizky.

Baca juga: Berkenalan dengan Si Patok, Elang Bermata Satu di TWA Gunung Tunak NTB

Menurutnya, lewat program voluntrip KitaBisa atau kegiatan kerelawanan plus jalan-jalan ke tempat konservasi bisa menjadi ajang mengabdikan diri kepada alam.

Dari kegiatan voluntrip ini sudah saatnya kita menyadari bahwa kasus perburuan liar harus menjadi isu penting oleh semua kalangan.

"Lewat program voluntrip ini paling tidak saya berkontribusi untuk menjaga alam, meskipun masih sedikit ya. Tapi kan kita jadi sadar betapa bahayanya kerusakan alam bagi kita dan satwa-satwa," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nama Buronan Andi dan Dani Kasus Vina Cirebon Dihapus, Polisi: Hanya Asal Sebut

Nama Buronan Andi dan Dani Kasus Vina Cirebon Dihapus, Polisi: Hanya Asal Sebut

Bandung
Orangtua Minta Maaf Usai Video Anaknya Kecelakaan di Purwakarta Sudutkan Polisi

Orangtua Minta Maaf Usai Video Anaknya Kecelakaan di Purwakarta Sudutkan Polisi

Bandung
2 Ekor Macan Tutul Melenggang di TNGGP, Pendaki Diminta Tak Panik

2 Ekor Macan Tutul Melenggang di TNGGP, Pendaki Diminta Tak Panik

Bandung
Alasan Polisi Butuh 8 Tahun untuk Tangkap Pembunuh Vina

Alasan Polisi Butuh 8 Tahun untuk Tangkap Pembunuh Vina

Bandung
2 Anak Hanyut di Sungai Cicatih Sukabumi, 1 Selamat 1 Hilang

2 Anak Hanyut di Sungai Cicatih Sukabumi, 1 Selamat 1 Hilang

Bandung
8 Terpidana Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan, Apa Kata Polisi?

8 Terpidana Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan, Apa Kata Polisi?

Bandung
Dituduh 8 Tahun Palsukan Identitas Jadi Robi, Pegi: Itu Panggilan Gaul Saya

Dituduh 8 Tahun Palsukan Identitas Jadi Robi, Pegi: Itu Panggilan Gaul Saya

Bandung
The Giant Titans, Bunga Bangkai Raksasa yang Mekar di Cibodas

The Giant Titans, Bunga Bangkai Raksasa yang Mekar di Cibodas

Bandung
Ekspresi Pegi Geleng-geleng Kepala Saat Konferensi Pers Disorot, Bantah Bunuh Vina Cirebon

Ekspresi Pegi Geleng-geleng Kepala Saat Konferensi Pers Disorot, Bantah Bunuh Vina Cirebon

Bandung
Jadi Tersangka Pembunuhan Vina, Pegi 'Perong' Bakal Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Pembunuhan Vina, Pegi "Perong" Bakal Ajukan Praperadilan

Bandung
Alasan Polisi Tak Sebar Foto Buronan Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon

Alasan Polisi Tak Sebar Foto Buronan Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon

Bandung
Keluarga Bingung Polisi Tiba-tiba Hapus 2 Buron Pembunuh Vina

Keluarga Bingung Polisi Tiba-tiba Hapus 2 Buron Pembunuh Vina

Bandung
Ini Alasan Polisi Butuh 8 Tahun Tangkap Pegi 'Perong', Otak Pembunuhan Vina

Ini Alasan Polisi Butuh 8 Tahun Tangkap Pegi "Perong", Otak Pembunuhan Vina

Bandung
Yakin Anaknya Tak Terlibat Kasus Vina Cirebon, Ibu Pegi Setiawan: Kenapa Anak Saya Jadi Tersangka?

Yakin Anaknya Tak Terlibat Kasus Vina Cirebon, Ibu Pegi Setiawan: Kenapa Anak Saya Jadi Tersangka?

Bandung
Pegi Bantah Bunuh Vina, Teriak 'Ini Fitnah' di Depan Polisi dan Wartawan

Pegi Bantah Bunuh Vina, Teriak "Ini Fitnah" di Depan Polisi dan Wartawan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com