Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya DCDC Ngabuburit Extra, Yacko hingga Tuan Tigabelas Hipnotis Warga Bandung

Kompas.com, 7 April 2024, 05:51 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Kota Bandung, Sabtu (6/4/2024) sore, Tak menyurutkan langkah warga ke halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung.

Satu per satu mereka memadati halaman gedung bersejarah tersebut untuk menunggu waktu berbuka di DCDC Ngabuburit Extra 2024. Bagi mereka ini adalah ajang ngabuburit yang menyenangkan, karena bisa menonton bintang kesayangan.

Ada For Revenge, Yacko, Alone at Last, NGB Project (Abah Andris, DJ E-One Cronik) feat Tuan Tigabelas. Semua penampilan panggung mereka menghipnotis penonton Bandung.

Baca juga: H-4 Lebaran, Jalur Bunderan Cibiru Keluar Kota Bandung Ramai Lancar

"Mereka keren-keren, suka banget sama penampilan mereka," ujar Ariana (23) di Gedung Sate Bandung, Sabtu malam.

Ariana merupakan satu dari warga Bandung yang menonton sejak sore hingga malam. Ia datang bersama beberapa orang temannya menikmati hari-hari penghujung Ramadhan.

"Ini tuh kaya gift, setelah kita berjibaku dengan pekerjaan dan menjalankan ibadah puasa, kemudian dapat hiburan menarik, ini hadiah kalau buat aku," beber dia.

Kepuasan tidak hanya tampak di wajah penonton. Para musisi pun mengacungkan jempol padat antuasiasme penonton Bandung yang terkenal sangat menikmati musik.

Baca juga: Bahagianya Warga Binaan Rutan Salatiga, Bisa Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Keluarga

Seperti band For Revenge. Ia mengatakan, acara ini bisa menyatukan pengunjung berbagai kalangan dan komunitas untuk bersama-sama menikmati berbagai kreativitas yang disajikan, baik di panggung maupun di luar panggung.

"Ini panggung yang seru banget. Karena enggak cuma music performance aja, tapi ada banyak activity di sini bareng audiens dan komunitas, dan kami sebagai musisi juga dilibatkan. Kayak misalnya social investment (aksi sosial) dan masak bareng buat sahur,” ungkap Boniex, vokalis For Revenge.

Hal serupa disampaikan band Alone At Last. Meski sempat diguyur hujan, Yas, vokalis Alone at Last mengaku senang melihat penonton Bandung.

Tampil dengan konsep akustik dan intim dengan pengunjung, membuat Alone at Last merasakan energi positif.

"Iya kami respect banget sama semua yang hadir. Padahal tadi hujan dan mereka masih tetap stay, ikut nyanyi dengan semangat. Biasanya Alone At Last itu tampil dengan lebih enerjik tapi tadi ketika dibikin versi akustik ternyata mereka terlihat sangat menikmati dan pastinya kami sangat menghargai mereka," ujar Yas.

Di tiap gelaran DCDC Ngabuburit Extra tak hanya performance musik yang jadi sajian utama. Berkonsep night market, event ini juga melibatkan berbagai brand dan UMKM lokal yang dikurasi dan dikemas kreatif.

Ada beragam produk seperti clothing, music merchandise, kuliner, dan banyak lagi. Ada juga Lelang Extra yang memberi kesempatan pengunjung mendapatkan official merchandise bertandatangan para bintang tamu.

Perwakilan Penyelenggara DCDC Ngabuburit Extra, Gio mengungkapkan, acara ini dirancang untuk memberi ruang bagi para penikmat musik dan komunitas lokal dalam mengisi bulan Ramadhan secara positif dan kreatif.

"Di sini pengunjung bisa belanja, mendengarkan musik, dan ajang silaturahmi," beber dia.

DCDC Ngabuburit Extra 2024 di Kota Bandung ini merupakan puncaknya. Sebelumnya, acara serupa digelar di 8 titik. Yakni Tangerang Selatan, Karawang, Medan, Kabupaten Bandung, Garut, Tegal, dan Purwokerto. Di setiap kota, rata-rata dihadiri 5.000 penonton.

Selain itu, para pengisi acara memberikan bantuan donasike Masjid At Taqwa, Bangusrangin, Kota Bandung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau