BANDUNG, KOMPAS.com-Tidak ada yang sia-sia bagi Kustini (40). Di bawah terik matahari siang ini, dia berupaya mengangkat puing-puing sampah di sepanjang Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang porak-poranda akibat diterjang banjir bandang sungai Cigede, Kamis lalu.
Material kayu yang menghalangi bagian depan rumah warga serta gang kecil di area RW 17 yang menjadi pemukiman terdampak paling parah tak luput dari mata dan tangan Kustini. Perempuan ini fokus mencari sesuatu.
Dengan kerudung coklat serta pakaian hitan juga tanpa alas kaki, Kustini terus mencari dan menanyakan sesuatu kepada warga yang ada di sekitar.
Baca juga: Terseret Banjir Bandang 5 Meter, Nyawa Bambang Diselamatkan Pohon Sawit
Sesekali Kustini terlibat obrolan panjang bersama warga yang juga menjadi korban bencana banjir bandang.
Belakangan, Kustini tengah mencari sepeda motor matik miliknya yang terbawa arus luapan Sungai Cigede.
Saat banjir banjir bandang terjadi, Kustini memarkirkan sepeda motornya di jalan yang berdekatan dengan titik tangguk jebol.
"Memang saya biasa parkir motor di situ, hampir semua warga yang rumahnya tidak cukup untuk menyimpan motor ya pasti disimpan di situ," katanya ditemui di lokasi, Selasa (16/1/2024).
Baca juga: Ketika Uang Rp 156 Juta dan Emas 50 Gram Lenyap Disapu Banjir Bandang
Tidak hanya motor miliknya, beberapa sepeda motor warga yang lain juga sampai saat ini masih belum diketahui keberadaanya.
"Kurang lebih ada 10 motor lah yang parkir di sana sebelum kejadian," ujar Kustini.