Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Terbuka di Bandung, Megawati Sindir KPU soal Isu ASN Tak Netral

Kompas.com - 21/01/2024, 14:27 WIB
Putra Prima Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menghadiri kampanye terbuka pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud bertajuk 'Hajatan Rakyat' di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Minggu (21/1/2024).

Dalam pidatonya, Megawati menyindir Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dianggap membiarkan praktik-praktik dugaan pengarahan suara kepada Apratur Sipil Negara (ASN) agar memilih dan memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.

"KPU jangan cuma pasang baliho saja Pemilu itu harus demokratis jujur dan adil, luber (langsung umum bebas rahasia). Kok, belum apa-apa coba lihat kasus di Boyolali, itu kan enggak bohong kan," kata Megawati, Minggu siang.

Baca juga: Kampanye Akbar di Bandung, Megawati Ikut Joget Saat Slank Bawakan Lagu Orkes Sakit Hati

Megawati menyindir pula pejabat pemerintah yang diduga memberikan arahan pemenangan tersebut.

Menurut dia, dirinya hanya menyampaikan kebenaran dan bukan memprovokasi.

"Tadi ditanya Pak Ganjar, berani apa enggak, takunya nanti dibilangnya saya provokator. Saya hanya ingin mengatakan kebenaran kepada rakyat bahwa seorang pemimpin harus mengayomi seluruh rakyat di mana pun mereka berada," ungkap dia.

Selain itu, Megawati juga menuding adanya arahan kepada TNI dan Polri untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

"Pemimpin harus mengayomi, tidak seperti sekarang ini menurunkan diam-diam aparat, menurunkan polisi. Biarin saja ibu diamuk. Kalau diamuk," beber dia.

Baca juga: Ganjar Pranowo Gandeng Anak Muda Majukan Sektor Pertanian Indonesia

Megawati meminta agar masyarakat terutama simpatisan pendukung Ganjar-Mahfud agar tidak takut menghadapi segala bentuk intimidasi yang bertujuan untuk mengarahkan pemenangan terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com