Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JAWA BARAT] Puncak Arus Mudik Terjadi pada 30 April | Menhub Tinjau Nagreg

Kompas.com, 2 Mei 2022, 05:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Puncak arus mudik Lebaran 2022 telah terlewati.

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, puncak arus mudik terjadi pada Sabtu (30/4/2022).

Berita lainnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Budi menuturkan, puncak arus mudik di Nagreg sudah terjadi sebelum H-1 Lebaran.

Berikut berita-berita yang populer di sub-rubrik Bandung pada Minggu (1/5/2022).

1. Wakapolri: puncak arus mudik sudah terlewati

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono saat mengunjungi Pos Terpadu di Rest Area Km 57 tol Jakarta-Cikampek, Minggu (1/5/2022).KOMPAS.COM/FARIDA Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono saat mengunjungi Pos Terpadu di Rest Area Km 57 tol Jakarta-Cikampek, Minggu (1/5/2022).

Puncak arus mudik Lebaran 1443 Hijriah telah terlewati.

"Jadi saya kira puncak arus mudik sudah lewat, yang puncaknya kemarin (30/4/2022) yang mencapai 130 ribu," ujar Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Minggu.

Pada Minggu (1/5/2022). kendaraan yang melintas Tol Jakarta-Cikampek mengalami penurunan menjadi sekitar 35.000 kendaraan.

Angka tersebut, kata Gatot, jauh lebih kecil dari jumlah kendaraan yang melintas dalam situasi normal, yakni sejumlah 60.000.

Ia menambahkan, rekayasa lalu lintas satu arah atau one way juga sudah dihentikan pada Minggu pukul 14.00 WIB.

Baca selengkapnya: Wakapolri: Puncak Arus Mudik sudah Lewat

2. H-1 Lebaran, arus lalu lintas di Nagreg lancar

Menhub Budi Karya sebut puncak arus mudik di kawasan selatan sudah terlewati, selain itu dia mengapresiasi kinerja petugas, Minggu (1/5/2022)KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH Menhub Budi Karya sebut puncak arus mudik di kawasan selatan sudah terlewati, selain itu dia mengapresiasi kinerja petugas, Minggu (1/5/2022)

Menhub Budi Karya Sumadi mengunjungi kawasan Nagreg pada H-1 Lebaran, Sabtu.

Ia menjelaskan, arus lalu lintas di Nagreg pada H-1 Lebaran lebih lengang dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Menurutnya, puncak kepadatan arus mudik di kawasan itu sudah terjadi sebelum H-1 Lebaran.

"Nagreg memang kawasan titik kemacetan awal di jalur selatan, tapi hari ini kita bahagia, arus mudik di Nagreg berjalan dengan lancar. Bisa dibayangkan puncak mudik telah terjadi kemarin," ucapnya.

Dia menyebutkan, walau sempat terjadi penumpukan di beberapa titik, arus mudik pada H-1 Lebaran di kawasan Nagreg lebih lengang dari hari sebelumnya.

Baca selengkapnya: Menhub: Kita Bahagia Arus Mudik H-1 Lebaran di Jalur Selatan Nagreg Lancar

3. Pria curi 1 Kg cabai karena tak dapat THR

Ilustrasi pencurian, perampokan, curanmor, begalShutterstock Ilustrasi pencurian, perampokan, curanmor, begal

Polisi menangkap pria berinisial BA (36) karena mencuri 1 kilogram cabai milik pedagang di Pasar Citeureup, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu.

Aksi BA awalnya sempat diketahui pedagang dan langsung menegurnya. Namun saat ditegur, BA justru melawan menggunakan gunting hingga pedagang tersebut terluka.

BA lantas mengambil satu kilogram cabai dan memasukkannya ke dalam karung. Setelah itu, dia kabur.

“Memang kerjaannya begitu, minta (malak) buat THR. Sudah ditegur sama pedagangnya, tapi malah nekat ngambil cabai satu kilogram," ungkap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Citeureup Kompol Eka Chandra, Minggu.

Eka menerangkan, pelaku nekat mencuri karena tak menerima tunjangan hari raya (THR).

Baca selengkapnya: Tak Dapat THR, Pria di Citeureup Bogor Nekat Curi 1 Kilogram Cabai

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kawang, Farida Farhan; Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah; Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Khairina, Andi Hartik, Dita Angga Rusiana)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau