Ia mengatakan, kehamilan Laras, betul-betul sangat dipersiapkan. Mulai dari sterilisasi ruangan, asupan gizi, hingga hal-hal yang mendukung kesehatan bayi di dalam kandungan lainnya pun ikut dilaksanakan.
Bagi pasangan ini, fasilitas penunjang kesehatan bukan persoalan sulit apabila harus dihadirkan di dalam rumah.
"Memang jaraknya cuma setahun, sambil besarkan Sabrina saya juga hamil lagi, agak ada pengalaman, jadi saya dan suami lebih siaga," katanya.
Baca juga: Cerita Kemala, Bayi Stunting yang Alami Gangguan Pendengaran karena Kurang Gizi
Laras lahir pada 2021, saat Covid-19 sedang mewabah. Upaya melahirkan Laras bukan tanpa hambatan.
Di tengah pembatasan aktivitas, ia harus waspada agar tak ikut tertular wabah tersebut.
Ia masih mengingat betul bagaimana ketatnya untuk bepergian untuk cek kehamilan. Selain, karena mesti meninggalkan Sabrina, ia juga harus melindungi dirinya agar tak terpapar.
Kala itu, ia meyakini apa yang sudah dilaluinya akan membuahkan hasil yang baik atau positif. Hanya satu, pintanya, berharap anak dalam kandungnya (Laras) bisa sehat tanpa harus menderita seperti putri sulungnya Sabrina.
"Tahun-tahun yang sulit juga, aktivitas dilarang, mau check up juga kesulitan. Saya mesti nitip ke neneknya untuk rawat Sabrina kalau mau cek, yang paling pentingnya sih enggak kena Covid," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Balita Kembar di Makassar yang Mengalami Stunting, Kurang Asupan Gizi
Sebagai bentuk antisipasi, Atin sempat menceritakan kepada dokter bagaimana kondisi Sabrina. Sebuah upaya atau langkah apakah kondisi kehamilan keduanya baik-baik saja.
Atin yakin betul, sebab saat hamil kedua, semua kebutuhan untuk menunjang itu cukup terpenuhi.
"Mungkin saya percaya diri, karena beda dengan pas Sabrina, saya masih ngontrak, sirkulasi udaranya enggak baik. Sekarang sudah cukup aman, tapi ya ternyata takdir," terangnya.