Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bulan, Polres Garut Sita 1.500 Motor Bermasalah Hasil Razia di Jalan

Kompas.com - 01/07/2024, 17:39 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

GARUT. KOMPAS.com - Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, menyita lebih dari 1.500 sepeda motor berbagai jenis yang bermasalah karena memakai knalpot bising dan juga tidak dilengkapi surat-surat.

Jumlah tersebut merupakan hasil razia selama dua bulan terakhir di sejumlah daerah wilayah Kabupaten Garut.

"Selama ini hampir ada 1.500 unit sepeda motor yang kita sita hasil razia selama ini," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi setelah memperingati Hari Bhayangkara di Garut, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Kampung di Subang Ini Larang Pengendara Motor Knalpot Brong Masuk

Aang menuturkan, Polres Garut melakukan operasi kegiatan rutin yang ditingkatkan (operasi KRYD) setiap waktu, demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Sebagian besar sepeda motor masih tersimpan di Mako Polres Garut, sebagian lagi sudah ada yang diambil oleh pemiliknya," kata Aang, seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan sepeda motor yang terjaring razia itu karena menggunakan knalpot bising atau tidak sesuai dengan standar pabrikan, sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Selain itu, ada juga sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan dan terindikasi merupakan hasil kejahatan atau mencuri, sehingga polisi menyitanya untuk diproses lebih lanjut.

"Untuk kendaraan yang tidak ada surat-suratnya dan diduga hasil curian kami bawa, dan selanjutnya dilimpahkan ke Satuan Reskrim untuk diproses lebih lanjut," kata dia.

Baca juga: Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ia menambahkan, operasi menjaga ketertiban dan keamanan di jalan raya akan terus dilaksanakan dalam waktu tertentu, terutama saat Sabtu malam menjelang Minggu dini hari yang merupakan waktu banyak orang melakukan aktivitas.

Operasi rutin itu, kata dia, dapat mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban, seperti halnya menertibkan knalpot bising untuk menghindari rasa terganggunya kenyamanan masyarakat karena suara bising.

"Kami tertibkan knalpot bising itu karena selama ini mengganggu kenyamanan masyarakat, bahkan sampai memicu tindakan kekerasan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Libur 1 Muharram, Rekayasa Lalin Diterapkan di Jalur Wisata Puncak Bogor

Libur 1 Muharram, Rekayasa Lalin Diterapkan di Jalur Wisata Puncak Bogor

Bandung
Cegah Jukir Liar di Puncak Bogor, Personel untuk Patroli Ditambah

Cegah Jukir Liar di Puncak Bogor, Personel untuk Patroli Ditambah

Bandung
Alasan Ibu Buang Bayi di Bogor, Malu Hasil Hubungan Gelapnya Ketahuan

Alasan Ibu Buang Bayi di Bogor, Malu Hasil Hubungan Gelapnya Ketahuan

Bandung
Data Warga Bandung Barat Dicuri untuk Syarat Dukungan Paslon Bupati Independen

Data Warga Bandung Barat Dicuri untuk Syarat Dukungan Paslon Bupati Independen

Bandung
Dokter di Bogor Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kain di Kap Mobilnya

Dokter di Bogor Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kain di Kap Mobilnya

Bandung
Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Anne Teratas, Warga Tak Ingin Bupati Lama pada Pilkada Purwakarta 2024

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Anne Teratas, Warga Tak Ingin Bupati Lama pada Pilkada Purwakarta 2024

Bandung
Wanita Ini Buang Mayat Bayinya ke Kap Mobil Dokter di Bogor

Wanita Ini Buang Mayat Bayinya ke Kap Mobil Dokter di Bogor

Bandung
Diungkap, Hasil Pengawasan Kasus Tewasnya 4 Pekerja Pabrik Pupuk di Karawang

Diungkap, Hasil Pengawasan Kasus Tewasnya 4 Pekerja Pabrik Pupuk di Karawang

Bandung
8 WNI Terjebak Kerja Paksa di Myanmar, Keluarga Korban Surati Presiden

8 WNI Terjebak Kerja Paksa di Myanmar, Keluarga Korban Surati Presiden

Bandung
Kuasa Hukum Pegi Setiawan Yakin Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan

Kuasa Hukum Pegi Setiawan Yakin Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan

Bandung
Pilkada 2024, PKS Rangkul Golkar dan PDI-P di Kabupaten Bandung

Pilkada 2024, PKS Rangkul Golkar dan PDI-P di Kabupaten Bandung

Bandung
Tangisan Warga Desa Sarwadadi untuk 5 Korban Jiwa Kebakaran di Bekasi

Tangisan Warga Desa Sarwadadi untuk 5 Korban Jiwa Kebakaran di Bekasi

Bandung
Di Sidang Kesimpulan Praperadilan Pegi, Hakim: Saya Tidak 'Masuk Angin'

Di Sidang Kesimpulan Praperadilan Pegi, Hakim: Saya Tidak "Masuk Angin"

Bandung
Serahkan Kesimpulan Praperadilan, Polda Jabar Tolak Dalil Gugatan Pegi

Serahkan Kesimpulan Praperadilan, Polda Jabar Tolak Dalil Gugatan Pegi

Bandung
Elektabilitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Bersaing Ketat, Gerindra: Tidak Diadu di Jabar

Elektabilitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Bersaing Ketat, Gerindra: Tidak Diadu di Jabar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com