KOMPAS.com - EYP (28), seorang sopir taksi online asal Karanganyar, Jawa Tengah ditemukan tewas di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jasad korban ditemukan dalam kondisi luka-luka di Jalan Raya Pacet, Kampung Joglo, Desa Resmitinggal, Kecamatan Kertasari pada Sabtu (15/7/2023).
Selain itu, kendaraan milik korban serta alat komunikasi berupa ponsel tidak ada di lokasi.
Hasil penyelidikan polisi, laki-laki tersebut tewas dibunuh dengan menggunakan racun oleh pelaku, HAA (37).
Baca juga: Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Online di Bandung, Mobil Dijual untuk Biaya Sekolah Anak
Berikut fakta-fakta terkait kasus pembunuhan tersebut:
Dari hasil penelusuran polisi, terungkap identitas pembunuh korban yakni HAA (37).
Pelaku ditangkap di Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (17/7/2023).
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, pembunuhan itu bermula saat pelaku mem-booking jasa korban untuk diantarkan dari Karanganyar menuju Semarang, selama tiga hari dua malam dengan biaya Rp 850.000.
Diketahui bahwa korban mengantarkan pelaku yang juga merupakan warga Karangamyar tanpa melalui aplikasi (offline).
"Jadi si pelaku ini, mencari jasa transportasi offline di Facebook akhirnya bertemulah dengan si korban," ujar dia, Selasa (18/7/2023).
Setelah disepakati tujuan dan harga, keduanya langsung berangkat.
Namun, saat dalam perjalanan, pelaku minta korban untuk berputar-putar sebentar.
Hal itu dilakukannya guna menemukan cara untuk menghabisi nyawa korban.
"Jadi berputar-putar itu untuk mencari ide menghabisi nyawa korban. Nah, tercetus lah ide untuk meracuni korbannya," ujar dia.
Setibanya di daerah Waleri, Kendal, Jawa Tengah, pelaku minta berhenti dengan alasan mau membeli teko listrik.
Padahal, sebenarnya saat itu pelaku hendak membeli racun ikan.
Setelah berhasil mendapatkan racun itu, pelaku kembali ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.
Pelaku kemudian minta berhenti di sebuah minimarket untuk membeli makanan ringan dan kopi cepat saji yang nantinya akan diberikan kepada korban.
"Terus kopi itu langsung diminum sama korban, tapi di situ belum dicampuri racun oleh pelaku," beber dia.