Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mukena Tasikmalaya Banjir Omzet Usai 2 Tahun Diterpa Pandemi, Permintaan Naik 200 Persen

Kompas.com - 08/04/2022, 04:30 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

"Makanya lihat sekarang di wilayah Cibeuti, Saguling, Tanjung dan lainnya pada ramai sibuk lagi kan. Alhamdulillah hal ini membuat masyarakat mendapatkan nafkah buat Ramadhan," ujar dia.

Produksi rumahan

Produksi rumahan mukena di Tasikmalaya tentunya bergantung jumlah pengusaha dan perajin mendapatkan pesanan barang.

Jika ramai seperti sekarang, semua masyarakat yang biasa berkecimpung di produksi mukena dan baju muslim di tiap perkampungan akan terimbas mendapatkan rezeki.

Soalnya, sebagian besar produksi mukena di Tasikmalaya secara rumahan mengandalkan para tukang jahit yang tersebar di Kawalu dan wilayah kecamatan di Kota Tasikmalaya lainnya.

"Jadi kalau bosnya (pengusaha) dapat orderan banyak, pasti semua ke bawahnya perajin, tukang jahit, sampai ke finishing membutuhkan banyak orang buat memenuhi jumlah order sesuai waktu ditentukan. Alhamdulillah, semua dapat rezekinya dari usaha ini," tambahnya.

Baca juga: Bukan Berondong, Ini Borondong, Makanan Khas Majalaya Bandung yang Bertahan 5 Generasi

Seperti diutarakan Mamat (58), salah seorang perajin mukena bagian menjahit di rumahanya kawasan Muncang, Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Dirinya hampir tiap hari mendapatkan order menjahit mukena beberapa pekan sebelum masuk bulan Puasa sampai pekan pertama Ramadhan saat ini.

Bahkan dirinya sampai menambah pekerja di rumahnya supaya bisa berbagai rezeki dengan para tetangganya yang bisa menjahit.

"Kalau saya biasa menjahit mukena, saya ada mesin di rumah, jadi dikerjakannya di rumah. Bos saya ngirim bahan mukena untuk dijahit ke rumah dan itu tugas saya. Sekarang pesanan tahun banyak sekali, Alhamdulillah," ujar dia.

Setiap rumah sibuk

Sementara itu, di salah satu perkampungan sentra produksi mukena dan pakaian muslim di Saguling, Kawalu, Kota Tasikmalaya, terlihat hampir setiap rumah perajin disibukkan suara mesin jahit beroperasi.

Mulai dari perajin memakai alat manual mesin jahit satuan, sampai mesin komputer yang mampu memproduksi ribuan pakaian dan mukena per harinya.

Namun, untuk produksi mukena biasanya memakai cara manual dari mulai pemotongan bahan kain sampai proses siap jual.

Sedangkan mesin komputer biasanya dipakai proses bordir untuk mempercepat produksi pakaian muslim.

"Iya, orderan mukena dan pakaian muslim tahun ini melimpah. Kami juga setiap hari di sini memproduksi sampai 130 kodi atau 2.600 pcs per hari kalau pakai mesin. Kami mukena dan pakaian muslim bordir," kata Jajang (56) salah satu operator mesin bordir komputer di pabriknya, Kamis sore.

Baca juga: Cerita Perajin Kampoeng Radjoet Binong Jati Bandung Bangkit dari Pandemi hingga Raih Omzet Miliaran Per Bulan

Adapun sentra mukena dengan tren pilihan kain biasanya dilakukan secara manual dan membutuhkan karyawan lebih banyak serta perajin jahit rumahan.

Sehingga pengusaha dan perajin rumahan mukena dan pakaian muslim di wilayanya yang mencapai ratusan orang hampir semuanya sibuk memenuhi pesanan pasar saat ini. 

"Di sini (Kawalu) kan banyak sekali pengusaha dan perajin bodasan (mukena dan pakaian muslim). Semuanya Alhamdulillah lagi pada sibuk Pak di Ramadhan kali ini," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com