Masyarakat Desa Sukahurip pun, saat ini tetap beraktivitas seperti biasa dengan pembatasan terbatas.
“Aktivitas masih biasa, tapi dibatasi, seperti kegiatan di MI (Madrasah Ibtidaiyah), terutama (pembatasan) orang-orang yang terdekat,” jelas Kepala Desa Sukahurip, Asep Rukman saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Kamis (23/02/2023) siang.
Baca juga: Anak-anak di Garut Terserang Difteri, Imunisasi dan Sanitasi Jadi Penyebab
Rukman mengungkapkan, warga yang terpapar difteri sendiri, ada di dua kampung dalam satu Rukun Warga (RW). Dalam dua kampung tersebut, pembatasan aktivitas dilakukan terhadap warga yang memiliki riwayat kontak erat dengan warga yang dinyatakan positif difteri.
“Pembatasan seperti sekolah harus pakai masket dan tidak boleh bermain jauh, kita juga sarankan isolasi mandiri bagi yang kontak erat,” ujarnya.
Rukman juga membenarkan bahwa Pemerintah Daerah memberikan jaminan hidup bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.