Yayat Rahmat Hidayat, Akademisi Pertanian dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), menyebut langkah penggunaan teknologi listrik untuk pertanian telah dikembangkan di negara maju.
Indonesia sebagai negara agraria seyogyanya sudah harus menggunakan energi listrik secara massal.
Energi listrik jauh lebih efektif, efisien, hemat, dan tentunya ramah lingkungan bila basisnya adalah tenaga surya, atau pengolahan sampah.
"Dengan tenaga listrik bisa lebih baik, contohnya kendaraan, mesin produksi (dari BBM) konversi ke listrik, tidak menutup kemungkinan di sektor pertanian pun begitu, karena sangat potensial sekali. Di negara maju, sudah duluan, tinggal kita negara dengan simbol agraria, harus dong ke arah itu," kata Yayat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/10/2024) siang.
Dosen prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UGJ ini menyebut pada tingkat nasional, konversi ke tenaga listrik sudah banyak dilakukan pada tingkat manajemen.
Hal ini terlihat pada banyaknya aplikasi yang terus dikembangkan untuk mempermudah kemajuan pertanian di Indonesia.
Imam Ahmadi, manager PLN UP3 Cirebon, menyampaikan, migrasi pompa listrik di Desa Leuwidingding merupakan kerja kolaborasi multi stakeholder program "electrifying agriculture" atau agrikultur berbasis listrik.
Pihaknya kerja sama dengan Dinas Pertanian, Bank Indonesia, Bulog, Pupuk Indonesia dan lainnya.
Tim gabungan ini meyakini, intervensi bantuan pertanian terhadap 80 petani untuk lahan 61 hektar di Desa Leuwidingding adalah tepat sasaran.
Dalam hal ini, PLN UP3 menyediakan sarana aliran listrik masuk ke persawahan dengan memasang lebih dari 30 tiang listrik di seluruh luas area pertanian.
Sebagian area yang belum terjangkau karena terpotong rel kereta api, masih dalam pembahasan.
Bantuan ini, kata Imam, merupakan hasil perjuangan para petani selama bertahun-tahun agar tetap dapat produksi di MT1, MT2, dan MT3.
Terbukti, setelah launching, banyak petani menanam padi di MT3 ini, karena pasokan air melimpah, tidak seperti tahun lalu.
Imam memastikan program unggulan kolaborasi dapat bermanfaat. Dirinya berencana menjadikan desa Leuwidingding sebagai pilot projek untuk inovasi di daerah daerah lainya.
"Jadi harapannya, ini jadi konsep komprehensif dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan karena melibatkan banyak pihak, dan konsep ini juga diharapkan bisa menjadi pilot project secara nasional," harap Imam.
Dengan migrasi ke pompa listrik ini, senyuman yang berseri di wajah Yuinah, juga akan merekah di tiap wajah petani lainnya. Para petani akan melakukan lompatan untuk terus memproduksi dan meningkatkan ketahanan pangan negeri agraria ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang