Kendati demikian, selama dua tahun, Abah kerap mengalami gagal panen lantaran diganggu hama babi.
Tidak tanggung-tanggung hampir seluruh kebun bagian timur yang ditanami kacang tanah habis digali babi hutan.
"Kacang mah habis dimakan babi, habis semua, kalau kopi sama kayu manis cuma di acak-acak," geramnya.
Baca juga: Solusi Harga Sawit yang Menyedihkan, Petani di Jambi Produksi Minyak Goreng Skala Rumahan
Sejauh ini, tidak ada tindakan dari pemerintah terkait gangguan hama babi hutan tersebut.
"Enggak ada tuh bantuan, kalau ada juga inisiatif warga saja untuk moro (memburu babi menggunakan anjing)," jelasnya.
Demikian pula dengan bantuan bibit atau pupuk, sejauh ini dia tidak pernah menerima bantuan langsung dari pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung.
"Alhamdulilah enggak ada, tapi Abah mah jalan aja terus," kata dia.
Diakuinya, khusus kacang tanah, Abah Ajo baru memulainya. Jika sukses, atau hasilnya bagus, ia bisa menjual Rp 15.000 per kilogram.
"Kalau kering itu Rp 3.000 per kilogram. Kalau sayuran tuh pernah paling mahal Sosin bisa sampai Rp 15.000 per koli (wadah berukuran besar)," jelasnya.
Baca juga: Curhat Petani di Bandung Barat, 9 Tahun Jalan Rusak Tak Tersentuh Perbaikan, Perekonomian Terhambat
Sementara untuk kopi, Abah Ajo membeli bibitnya Rp 2.000 per batang pohon.
"Ini kopi Manglayang, semakin bibit pohonnya tinggi yang semakin mahal," terang dia.
Kendati tubuhnya sudah renta, serta kulitnya hitam terbakar matahari. Abah Ajo masih mampu melangkah menaiki lahan yang berundak.
Entah berapa banyak keringat dan tenaga yang harus digunakan untuk menggarap lahan pertanian lagi.
"Sebetulnya mah cape, tapi gimana sudah jadi kegiatan, mudah-mudahan anak saya mau nerusin, ya paling tidak anak saya punya pengalaman di bidang lain dan pertaniannya dari saya," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.